Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2023, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis bahwa industri kendaraan listrik di ASEAN bakal berkembang.

Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam sesi Pertemuan ASEAN Economic Ministers’ (AEM) Meeting - ASEAN Investment Area (AIA) Council di Semarang, Sabtu (19/8/2023).

Bahlil mendotong negara-negara anggota ASEAN berkolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

Baca juga: Solusi KLHK Tekan Polusi, Dorong Kendaraan Listrik dan Uji Emisi

Dia menambahkan, ASEAN harus terus meningkatkan capaiannya dalam menarik investasi hijau dan berkelanjutan, dalam hal ini terkait dengan pengembangan kendaraan listrik.

Apalagi, pada 2022, investasi dunia terkait kendaraan listrik di ASEAN meningkat tajam hingga 570 persen mencapai 18 miliar dollar AS.

Akan tetapi, Bahlil juga mengingatkan pentingnya untuk merumuskan formulasi bersama untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

Bahlil menuturkan, selama ini negara-negara ASEAN mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sendiri  seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan lainnya.

Baca juga: Asia Tenggara Menuju Standardisasi Kendaraan Listrik

“Dan ini adalah bagian terpenting yang kita rumuskan,” ujar Bahlil sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Investasi/BKPM.

Kawasan ASEAN saat ini disebut sebagai tujuan utama investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Hal tersebut terlihat di hampir semua negara anggota ASEAN telah memiliki program untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Ditambah lagi, 10 produsen kendaraan listrik global teratas semuanya hadir di ASEAN dan sembilan dari 10 produsen baterai listrik aktif berinvestasi di kawasan ASEAN.

Baca juga: Inovasi Baterai Jadi Kunci Revolusi Kendaraan Listrik

Sementara itu, Deputi Direktur Jenderal Badan Investasi Asing, Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam Nguyen Anh Tuan mengungkapkan, ada tren potensial untuk ASEAN berkolaborasi mengembangkan investasi, khususnya foreign direct investment (FDI), di sektor ekosistem kendaraan listrik.

Nguyen menyampaikan, perlunya solidaritas dan kolaborasi yang efektif dalam mengembangkan sektor potensial seperti kendaraan listrik agar memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

“Saya percaya bahwa ASEAN mampu menjadi daerah yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” ungkap Nguyen.

“Dan saya sepenuhnya setuju dengan Ketua bahwa untuk menarik FDI dan juga untuk mengembangkan sektor potensial seperti kendaraan listrik, kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita perlu bekerja sama,” sambungnya.

Baca juga: Dukung Kebutuhan Nikel untuk Baterai Kendaraan Listrik, MMP Bangun Smelter dengan Jejak Karbon Rendah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia

LSM/Figur
APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta 'Eksportir Sustainable' di Ajang TEI 2024

APP Group Raih Penghargaan Primaniyarta "Eksportir Sustainable" di Ajang TEI 2024

Swasta
Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

Kualitas BBM di Indonesia Tertinggal Dibandingkan Negara Asia Tenggara

LSM/Figur
Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Ini Sejumlah Kendala dalam Mengejar Target Transisi Energi di Indonesia

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau