KOMPAS.com – Pada 2015, Majelis Umum PBB menyepakati 17 tujuan pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan tercapai pada 2030.
SDGs merupakan tujuan universal untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi bumi, dan meningkatkan taraf hidup semua orang di mana pun dengan prinsip tak ada yang tertinggal alias no one left behind.
SDGs diintegrasikan ke dalam berbagai program penelitian, kebijakan nasional maupun internasional, dan bahkan kampanye pemilu secara global.
Baca juga: Konservasi Energi Termal Berperan Bagi Pencapaian SDGs
Kini, sudah tahun 2023, tersisa tujuh tahun lagi untuk mencapai ke-17 tujuan yang termaktub dalam SDGs.
Akan tetapi, menurut Sustainable Development Goals Report 2022, kemajuan ke-17 tujuan SDGs ini disebut mengkhawatirkan bahkan di hampir semua bidang.
Berbagai krisis yang berjenjang dan saling terkait membuat SDGs dalam bahaya besar.
Berkaca pada laporan tersebut, semua pihak diminta untuk berpartisipasi lebih jauh agar SDGs dapat tercapai sesuai target.
Baca juga: Program Ekonomi Biru Disebut Sejalan dengan SDGs
Salah satu pihak yang bisa berkontribusi besar bagi tercapainya SDGs adalah perguruan tinggi.
Menurut World Economy Forum, perguruan tinggi dapat memberikan sumbangsih pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir yang penting untuk memecahkan tantangan tercapainya SDGs.
Dari sinilah perguruan tinggi dapat memberikan dampak yang sangat besar.
Dilansir dari situs web World Economy Forum, berikut lima cara perguruan tinggi yang dapat membantu tercapainya SDGs.
Baca juga: Capai SDGs di Indonesia Perlu Peran dari Berbagai Pihak
Perguruan iinggi dapat menggabungkan berbagai unsur pendidikan untuk SDGs ke dalam sebagian besar kegiatan pembelajaran dan pengajaran formal dan informal yang ada di kampus.
Perguruan iinggi juga dapat membekali mahasiswanya dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan SDGs.
Bekal ketrampilan itu seperti visi strategis, pemikiran, tanggung jawab sosial, pemecahan masalah, keterampilan antisipatif, dan kolaborasi interdisipliner ilmu.
Baca juga: Perusahaan Ramai-ramai Terapkan SDGs dalam Program Mereka
Perguruan tinggi selalu menghasilkan pengetahuan terbaru melalui berbagai penelitian dan pengajaran yang telah dilakukan.
Perguruan tinggi juga berperan sebagai pemangku kepentingan yang netral dan dapat diandalkan di masyarakat.
Perguruan tinggi juga dapat berkontribusi untuk mengidentifikasi kesenjangan gender di masyarakat dan memerangi kekerasan atau pelecehan seksual di kampus dengan kebijakan yang proaktif.
Baca juga: Lestari, Inisiatif KG Media Percepat SDGs di Indonesia Resmi Meluncur
Perguruan tinggi dapat terlibat dengan komunitas lokal dan berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat.
Perguruan tinggi juga dapat memberikan proyek pembelajaran dan pengalaman kehidupan nyata yang terintegrasi dengan pekerjaan sebagai bagian dari studi untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang keberlanjutan.
Perguruan tinggi dapat menyediakan akomodasi yang lebih berkelanjutan, infrastruktur berkelanjutan, dan transportasi berkelanjutan dengan mendorong penggunaan transportasi umum atau bersepeda.
Baca juga: Pengembangan Anak Usia Dini Termasuk Prioritas SDGs
Perguruan tinggi juga dapat menawarkan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan dengan mengurangi sampah dan membuat kompos.
Kampus besar dengan jumlah mahasiswa yang besar dapat menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan dampak langsung terhadap keberlanjutan di level lokal.
Perguruan tinggi dapat berfokus pada keberhasilan mengintegrasikan SDGs ke dalam pembelajaran dan pengajaran, penelitian, kemitraan, serta tata kelola dan budaya.
Baca juga: Riset KG Media: Gen Z Punya Peran Krusial Percepat SDGs di Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya