Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Jepang Bentuk Satgas Percepat Transisi Energi, Diguyur Rp 207 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 22/09/2023, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia dan Jepang sepakat membetuk satuan tugas (satgas) untuk mempercepat transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.

Kesepakatan tersebut terjalin melalui pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) dan Penasihat Khusus untuk Kabinet Jepang Tadashi Maeda di Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Sebelumnya, Airlangga dan Maeda pada Juli sepakat mengusulkan pembentukan satgas untuk mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.

Baca juga: Percepat Transisi Energi di Indonesia, Ini 8 Rekomendasi IESR dan ICEF

Kini, satgas yang disepakati tersebut memiliki struktur yang terdiri dari dewan pengarah dan kelompok ahli.

Pertemuan pada Kamis tersebut juga membahas pengembangan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kayan, Kalimantan Utara, dan efisiensi teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Selain itu, dibahas juga teknologi penangkap dan penyimpan karbon serta revitalisasi kawasan gambut dengan teknologi Jepang.

Airlangga mengatakan, pihaknya menugaskan kementeriannya bersama JBIC dan Kementerian Ekonomi, Pedagangan, dan Industri Jepang (METI) untuk mendiskusikan detail teknis pembahasan isu ini.

Baca juga: 679 Bangunan Komersial Wajib Kelola Energi, Bisa Hemat Rp 1 Triliun Per Tahun

"Jepang melalui JBIC dan METI menyediakan pendanaan untuk proyek-proyek kerja sama dalam satgas ini melalui Green Innovation Fund sebesar 2 triliun yen setiap tahun atau sekitar Rp 207 triliun per tahun," ujar Airlangga.

"Pendanaan ini dapat membantu percepatan transisi energi di Indonesia," sambungnya dilansir dari keterangan resmi.

Selain menyepati pembentukan satgas, Airlangga dan Maeda juga membahas Joint Crediting Mechanism (JCM) serta proyek-proyek potensial lainnya yang akan diimplementasikan di bawah Asia Zero Emmission Community (AZEC).

Skema JCM merupakan kerja sama antara Indonesia dan Jepang untuk memitigasi karbon.

Baca juga: Pemerintah Harap Sektor Energi Mampu Tekan 358 Juta Ton CO2

JCM dinilai berperan penting membantu merumuskan kebijakan nasional mengenai penetapan harga karbon.

Lebih jauh, implementasi JCM juga mendorong sektor swasta untuk memperkuat kepercayaan diri mereka dalam berpartisipasi dalam aksi iklim.

Saat ini, Indonesia berniat untuk meluncurkan pertukaran karbon yang memungkinkan berbagai jenis karbon untuk diperdagangkan.

Dengan dukungan JCM, Indonesia dapat mengimplementasikan 54 proyek dan melakukan setidaknya 150 studi kelayakan terkait program pengurangan emisi karbon.

Baca juga: 250 Perusahaan dan Organisasi Dunia Tuntut Energi Terbarukan Meningkat 3 Kali Lipat

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Anagata Textile Produksi Seragam Medis Antivirus yang Ramah Lingkungan
Anagata Textile Produksi Seragam Medis Antivirus yang Ramah Lingkungan
Swasta
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Menteri LH Sesalkan Penyelamatan Dipelopori Asing
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Menteri LH Sesalkan Penyelamatan Dipelopori Asing
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Belum Serius Tangani Sampah, Limbah 8.000 Ton Masuk Bantargebang
Menteri LH: Jakarta Belum Serius Tangani Sampah, Limbah 8.000 Ton Masuk Bantargebang
Pemerintah
KLH Serahkan NDC Kedua, Targetkan Penurunan Emisi Lebih Ambisius
KLH Serahkan NDC Kedua, Targetkan Penurunan Emisi Lebih Ambisius
Pemerintah
Indonesia Jajaki Penggunaan Reaktor Nuklir Modular untuk Pasok Listrik di Wilayah Timur
Indonesia Jajaki Penggunaan Reaktor Nuklir Modular untuk Pasok Listrik di Wilayah Timur
Pemerintah
Serangga Penyerbuk Tanzania Siap Dongkrak Produktivitas Sawit Indonesia pada 2027
Serangga Penyerbuk Tanzania Siap Dongkrak Produktivitas Sawit Indonesia pada 2027
Swasta
IEA: Tak Ada Transisi Energi Tanpa Transmisi yang Andal
IEA: Tak Ada Transisi Energi Tanpa Transmisi yang Andal
Pemerintah
Presiden Prabowo Berpeluang Jadikan Indonesia Pemimpin Transisi Energi lewat Program 100 GW Surya
Presiden Prabowo Berpeluang Jadikan Indonesia Pemimpin Transisi Energi lewat Program 100 GW Surya
LSM/Figur
SIEW 2025: IEA Dorong Hilirisasi Mineral Kritis untuk Perkuat Ketahanan Energi
SIEW 2025: IEA Dorong Hilirisasi Mineral Kritis untuk Perkuat Ketahanan Energi
Pemerintah
Industri Karet di Kalbar Bertahan dari Krisis Iklim dan Kepungan Sawit
Industri Karet di Kalbar Bertahan dari Krisis Iklim dan Kepungan Sawit
LSM/Figur
SIEW 2025: Singapura Kaji Serius Pemanfaatan Reaktor Nuklir Kecil untuk Pembangkit Listrik
SIEW 2025: Singapura Kaji Serius Pemanfaatan Reaktor Nuklir Kecil untuk Pembangkit Listrik
Pemerintah
GBC Indonesia Perkuat Kolaborasi Industri untuk Mewujudkan Konstruksi Hijau dan Rendah Karbon
GBC Indonesia Perkuat Kolaborasi Industri untuk Mewujudkan Konstruksi Hijau dan Rendah Karbon
Swasta
Kemenhut Segel Tambang Emas Ilegal di Sekitar Mandalika
Kemenhut Segel Tambang Emas Ilegal di Sekitar Mandalika
Pemerintah
BMKG Peringatkan, Hujan Lebat Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan, Hujan Lebat Landa Sejumlah Daerah Sepekan ke Depan
Pemerintah
Koperasi Jadi Harapan Baru Petani Karet di Kalbar di Tengah Lesunya Produksi
Koperasi Jadi Harapan Baru Petani Karet di Kalbar di Tengah Lesunya Produksi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau