BELITUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 15 peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga ambil bagian dalam pelatihan Peningkatan Ekonomi dan Keuangan Inklusif pada kelompok masyarakat subsisten "De Gual Kalaju Ecoprint" di Desa Suak Gual, Selat Nasik, Kabupaten Belitung.
Kegiatan yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) Kepulauan Bangka Belitung mendorong peningkatan kualitas pada tiga aspek yaitu inovasi produk ecoprint, manajemen keuangan, dan strategi optimalisasi pemasaran.
Deputi Kepala KPwBI Kepulauan Bangka Belitung Agus Taufik mengatakan, pelatihan sebagai rangkaian lanjutan atas kegiatan yang sudah dilakukan pada April dan Oktober 2022.
Ketika itu, dilakukan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat terkait dengan layanan keuangan serta bimbingan teknis kompetensi produk dan hasil kerajinan ecoprint.
Baca juga: Tol Trans-Sumatera Hidupkan UMKM Lampung dan Sumatera Selatan
Selanjutnya produk Ecoprint De Gual juga telah diikutkan dalam sejumlah pameran seperti pameran G20 DMM Belitung 2022 dan pameran Explore Babel 2023.
"BI Babel menggandeng Pusat Layanan Usaha Terpadu KUKM Belitung sebagai Implementing Partner Daerah (IPD) Pengembangan UMKM subsisten," kata Agus pada awak media di Pangkalpinang, Minggu (24/9/2023).
Pelatihan peningkatan ekonomi dilaksanakan dengan mengundang narasumber Kartini, selaku pemilik Pratisthaku Belitung.
Dalam kesempatan itu, narasumber menyampaikan teknik pembuatan ecoprint untuk inovasi produk baru agar lebih variatif serta praktik langsung penerapannya.
Ecoprint merupakan teknik desain dan cetak berbagai motif yang menunjang promosi dan nilai jual produk kerajinan masyarakat.
Kelompok masyarakat subsisten De Gual Kalaju Ecoprint terbentuk atas program Kawasan Nelayan Maju (Kalaju) Kementerian Kelautan dan Perikanan pada maret 2021 yang selanjutnya 2022 bersinergi dengan BI Babel.
Baca juga: Access Partnership: Android dan Google Play Dorong Pertumbuhan UMKM lewat Platform Digital
"Bekerja sama dalam peningkatan kapasitas, inovasi produk ecoprint serta pendampingan manajemen keuangan serta pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat subsisten secara berkelanjutan, dapat mengelola keuangan keluarga dan usaha serta terhubung dengan lembaga keuangan formal baik tabungan maupun pembiayaan," ujar Agus.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan kegiatan sosialisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah (Eksyar) mengenai ekosistem rantai nilai halal mulai dari proses produksi hingga pemasaran untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait Eksyar khususnya terhadap masyarakat di kawasan pesisir terluar.
Agus berharap, program itu dapat mendorong kelompok UMKM Ecoprint De Gual menjadi pelaku usaha yang berkembang dari aspek keuangan inklusif, pengembangan usaha, maupun kelembagaan.
"BI Babel juga berharap dengan berkembangnya Kelompok UMKM Ecoprint De Gual dapat mendorong akselerasi pertumbuhan sektor modest fashion dan ekonomi hijau di Indonesia," ucap Agus.
Baca juga: Phapros Salurkan Dana Kemitraan Rp 2,5 Miliar untuk UMKM
Sementara perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan data Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Belitung tercatat mengalami peningkatan.
Jumlah pelaku UMKM pada 2022 mencapai 21.105 orang, naik dibandingkan 2021 yang berjumlah 20.452 orang.
Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM terpantau berdasarkan surat nomor induk berusaha (NIB) dan pengurusan online single submission (OSS).
UMKM ini bergerak di sektor perdagangan, kuliner, dan kerajinan serta berbagai jenis usaha lainnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya