Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Berdampak Buruk terhadap Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Kompas.com - 12/10/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

“Mengalami trauma pada usia dini dapat berdampak seumur hidup pada kesehatan dan kesejahteraan emosional,” sambungnya.

Konsekuensi kesehatan mental tersebut dimulai bahkan sebelum seorang anak lahir, kata laporan tersebut.

Baca juga: Bencana Akibat Perubahan Iklim Sebabkan 43,1 Juta Anak Mengungsi

Paparan bencana cuaca, suhu tinggi, polusi udara, dan kecemasan ibu sebelum melahirkan dapat meningkatkan risiko anak terhadap berbagai masalah perilaku dan perkembangan.

Masalah kesehatan mental tersebut termasuk kecemasan, depresi, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), keterlambatan perkembangan, rendahnya pengendalian diri, dan gangguan kejiwaan.

Clayton menuturkan, konsekuensinya dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf dan seringkali tidak dapat diubah.

Bagi bayi dan anak kecil, peristiwa cuaca yang terkait dengan perubahan iklim, sekaligus paparan informasi mengenai hal tersebut, dapat menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, PTSD, gangguan perkembangan kognitif, dan gangguan depresi berat.

Remaja juga rentan terhadap dampak kesehatan mental, seperti trauma dan kecemasan akibat bencana alam terkait perubahan iklim.

Akan tetapi, mereka juga dapat terkena dampak secara tidak langsung, bunyi laporan tersebut.

Baca juga: KTT AIS 2023 Pertajam Strategi Bersama Atasi Perubahan Iklim

Pengaruhi masa depan

Ilustrasi kesehatan mental.Thinkstock Ilustrasi kesehatan mental.

Kelompok remaja dan dewasa muda, kata laporan itu, sangat cemas terhadap perubahan iklim.

Dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, generasi muda lebih cenderung khawatir terhadap kegagalan pemerintah atau otoritas dalam bertindak terhadap perubahan iklim.

Menurut laporan tersebut, berbagai kejadian terkait perubahan iklim berkaitan erat dengan risiko kecemasan, depresi, ketegangan hubungan sosial, dan bunuh diri.

“Mereka mengkhawatirkan hal ini karena mereka tahu hal ini akan berdampak pada masa depan mereka,” kata Clayton.

“Bagaimana Anda merencanakan masa depan ketika Anda tidak tahu seperti apa masa depan nanti?” imbuhnya.

Baca juga: Tantangan Pembangunan Berkelanjutan Daerah di Tengah Perubahan Iklim

Laporan tersebut juga mengidentifikasi, dampak cuaca ekstrem dan kecemasan terhadap iklim memengaruhi pengambilan keputusan, gangguan kognisi, dan rendahnya tingkat pengendalian diri.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com