“Mengalami trauma pada usia dini dapat berdampak seumur hidup pada kesehatan dan kesejahteraan emosional,” sambungnya.
Konsekuensi kesehatan mental tersebut dimulai bahkan sebelum seorang anak lahir, kata laporan tersebut.
Baca juga: Bencana Akibat Perubahan Iklim Sebabkan 43,1 Juta Anak Mengungsi
Paparan bencana cuaca, suhu tinggi, polusi udara, dan kecemasan ibu sebelum melahirkan dapat meningkatkan risiko anak terhadap berbagai masalah perilaku dan perkembangan.
Masalah kesehatan mental tersebut termasuk kecemasan, depresi, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), keterlambatan perkembangan, rendahnya pengendalian diri, dan gangguan kejiwaan.
Clayton menuturkan, konsekuensinya dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf dan seringkali tidak dapat diubah.
Bagi bayi dan anak kecil, peristiwa cuaca yang terkait dengan perubahan iklim, sekaligus paparan informasi mengenai hal tersebut, dapat menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, PTSD, gangguan perkembangan kognitif, dan gangguan depresi berat.
Remaja juga rentan terhadap dampak kesehatan mental, seperti trauma dan kecemasan akibat bencana alam terkait perubahan iklim.
Akan tetapi, mereka juga dapat terkena dampak secara tidak langsung, bunyi laporan tersebut.
Baca juga: KTT AIS 2023 Pertajam Strategi Bersama Atasi Perubahan Iklim
Kelompok remaja dan dewasa muda, kata laporan itu, sangat cemas terhadap perubahan iklim.
Dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, generasi muda lebih cenderung khawatir terhadap kegagalan pemerintah atau otoritas dalam bertindak terhadap perubahan iklim.
Menurut laporan tersebut, berbagai kejadian terkait perubahan iklim berkaitan erat dengan risiko kecemasan, depresi, ketegangan hubungan sosial, dan bunuh diri.
“Mereka mengkhawatirkan hal ini karena mereka tahu hal ini akan berdampak pada masa depan mereka,” kata Clayton.
“Bagaimana Anda merencanakan masa depan ketika Anda tidak tahu seperti apa masa depan nanti?” imbuhnya.
Baca juga: Tantangan Pembangunan Berkelanjutan Daerah di Tengah Perubahan Iklim
Laporan tersebut juga mengidentifikasi, dampak cuaca ekstrem dan kecemasan terhadap iklim memengaruhi pengambilan keputusan, gangguan kognisi, dan rendahnya tingkat pengendalian diri.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya