Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Minat di Bisnis UMKM yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi di Indonesia, Ikuti Cara Berikut

Kompas.com - 18/10/2023, 15:14 WIB
Nirwana Hafizh,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Penurunan angka tersebut juga ditengarai oleh sejumlah hal. Bahkan, tak lepas dari upaya pemerintah.

Pemerintah melakukan reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi, memperluas kesempatan bekerja yang inklusif dan berkelanjutan, dan melakukan optimalisasi sistem informasi serta layanan pasar kerja melalui penguatan database suplai dan permintaan angkatan kerja.

Pihak swasta dan masyarakat pun tak dipungkiri kontribusinya. Pada salah satu perusahaan layanan transportasi dan teknologi di Indonesia, seperti Gojek, siapa pun bisa melihat bagaimana peluang kerja menjadi terbuka lebar.

Perusahaan tersebut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dengan berbagai layanan yang ditawarkan, termasuk transportasi, pengiriman barang, dan jasa keuangan, Gojek telah mampu membuka lebih dari 2 juta lapangan pekerjaan di seluruh negeri.

Begitupun dengan UMKM yang punya pengaruh terhadap penyediaan lapangan kerja di Indonesia. Pada 2024, pemerintah menargetkan 4,4 juta lapangan kerja baru yang ditopang oleh UMKM sebagai tulang punggung ekonomi di Indonesia.

Ingin berkontribusi untuk ikut mewujudkannya? Anda bisa menjadi pelaku UMKM. Namun sebelumnya, ikuti tips berikut.

1. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Untuk melakukan bisnis, Anda perlu meriset pasar. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah terkait kebutuhan masyarakat yang saat ini belum terakomodasi dengan baik.

Tak perlu melihat terlalu jauh. Sebab, Anda bisa menjadikan masyarakat sekitar sebagai sample.

Baca juga: 6 Tips Mendorong Akselerasi Bisnis UMKM

Dengan mengetahui kebutuhannya, Anda bisa mencatat ide-ide berupa produk atau jasa yang paling dibutuhkan sebagai peluang bisnis.

Perlu diketahui, bisnis yang berfokus pada kebutuhan masyarakat sekitar cenderung lebih berkelanjutan dan berpeluang mendapatkan dukungan lebih kuat dari komunitas lokal.

2. Inovatif dan berikan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan

Baru ingin memulai bisnis, tetapi sector yang dipilih sudah banyak saingannya? Anda tak perlu khawatir selama mampu untuk berinovasi. Cari identitas bisnis sebagai pembeda dan nilai lebih bagi bisnis Anda di mata konsumen. Dengan begitu, bisnis Anda berpeluaang selalu menjadi pilihan customer.

Selanjutnya, beri pelatihan dan pengembangan pada karyawan. Sebab, dua hal ini adalah elemen kunci dalam meningkatkan produktivitas, kompetensi, dan loyalitas tenaga kerja.

Baca juga: 5 Tips Meningkatkan Keuntungan Bisnis UMKM hingga Akhir Tahun

Dalam lingkungan bisnis yang berubah cepat, investasi dalam pembelajaran dan perkembangan karyawan menjadi strategi yang vital.

Bagi yang baru mau memulai bisnis, Anda juga perlu mempertimbangkan cost untuk keperluan yang satu ini. Di sisi lain, fasilitas dalam pengembangan karyawan bisa jadi nilai lebih usaha Anda di mata pekerja.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
PIS dan doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal untuk Tingkatkan Akses Kesehatan di Papua
PIS dan doctorSHARE Hadirkan Rumah Sakit Kapal untuk Tingkatkan Akses Kesehatan di Papua
BUMN
Banyak Klaim Berlebihan, Perlu Metode Tepat Pengurangan Emisi Karbon
Banyak Klaim Berlebihan, Perlu Metode Tepat Pengurangan Emisi Karbon
LSM/Figur
Ban Aus Jadi Ancaman Tersembunyi bagi Ekosistem Perairan
Ban Aus Jadi Ancaman Tersembunyi bagi Ekosistem Perairan
LSM/Figur
Kasus Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia, Stigma Hambatan Utama Eliminasinya
Kasus Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia, Stigma Hambatan Utama Eliminasinya
Pemerintah
Indonesia Targetkan Nol Kusta pada 2030, Termasuk Nol Diskriminasi
Indonesia Targetkan Nol Kusta pada 2030, Termasuk Nol Diskriminasi
Pemerintah
Kekeringan Ancam Dunia, Kerugian Ekonomi dan Kemanusiaan Meningkat
Kekeringan Ancam Dunia, Kerugian Ekonomi dan Kemanusiaan Meningkat
Pemerintah
Transisi Energi di Kepulauan, Infrastruktur dan Insentif Kunci Suksesnya
Transisi Energi di Kepulauan, Infrastruktur dan Insentif Kunci Suksesnya
LSM/Figur
Kemenhut: Hutan Adat Indonesia Seluas 332.505 Hektare
Kemenhut: Hutan Adat Indonesia Seluas 332.505 Hektare
Pemerintah
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Limbah Tambang Jadi Ancaman Besarnya
Pesut Mahakam Tinggal 62 Ekor, Limbah Tambang Jadi Ancaman Besarnya
Pemerintah
Pertamina NRE Investasi di PLTS Filipina hingga Kembangkan Baterai EV
Pertamina NRE Investasi di PLTS Filipina hingga Kembangkan Baterai EV
BUMN
Tambang Emas di TN Meru Betiri Rusak Kualitas Air dan Habitat Satwa Dilindungi
Tambang Emas di TN Meru Betiri Rusak Kualitas Air dan Habitat Satwa Dilindungi
Pemerintah
GEF Kucurkan Dana Iklim hingga Rp 1,9 Triliun untuk Tiga Negara Rentan
GEF Kucurkan Dana Iklim hingga Rp 1,9 Triliun untuk Tiga Negara Rentan
Pemerintah
Kabaena: Ironi Transisi Energi di Pulau Kecil
Kabaena: Ironi Transisi Energi di Pulau Kecil
Pemerintah
Pusat Unggulan Dibentuk, Masyarakat Diajak Aktif Jaga Penyu dan Cetacea
Pusat Unggulan Dibentuk, Masyarakat Diajak Aktif Jaga Penyu dan Cetacea
LSM/Figur
Sederet Ancaman Penyu dan Cetacea, Aktivitas Manusia Sebab Utamanya
Sederet Ancaman Penyu dan Cetacea, Aktivitas Manusia Sebab Utamanya
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau