"Mereka tersebar di dua dusun yakni Dusun I Oja dan Dusun II Nanggepanda," kata Kanisius.
Selain untuk warga, air bersih ini juga diperuntukan untuk fasilitas umum lainnya seperti satu Taman Kanak-kanak, satu Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), Puskesmas Pembantu dan Gereja.
Dia menjelaskan, sarana dan prasarana penyediaan air bersih yang telah dibangun yakni tiga unit bak kaptering, dua unit bak reservoir dengan sistem perpipaan dan empat unit tugu keran yang dilengkapi dengan meteran air.
Sumber air yang digunakan berada di bagian barat wilayah desa dengan permukaan lebih rendah dari permukiman warga.
Di wilayah tersebut terdapat tiga titik sumber mata air yang dibangun dengan tiga unit bak kaptering dan perpipaan menggunakan sistem grafitasi menuju bak reservoir yang berlokasi di Wolotende.
Kemudian, dilanjutkan dengan sistem pemompaan untuk mengangkat air dengan jarak sekitar 500 meter menuju bak reservoir di permukaan paling tinggi yang berada di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Nangapanda.
Dari bak itu, kemudian diteruskan menuju tugu keran yang berada di dua dusun.
Agar program ini tetap berlanjut, pihaknya telah membentuk Kelompok Pengelola Sistem Persediaan Air Minum (KPSPAM) dan telah dibekali dengan pelatihan yang difasilitasi oleh yayasan Baitul Hikmah.
"Untuk menyedot air ini harus menggunakan listrik, sehingga setiap kepala keluarga kita wajibkan menyetor Rp 15.000 per bulan untuk biaya pulsa listrik," ucap Kanisius..
Dia pun berterima kasih kepada pihak Pertamina yang telah memberikan perhatian kepada warganya.
"Program CSR Pertamina sangat membantu kami masyarakat Desa Tendambepa, terutama dua dusun ini," katanya.
Anak-anak juga lanjut Kanisius, tidak lagi membawa air satu jeriken setiap paginya saat ke sekolah.
"Akhirnya, penderitaan kami selama bertahun-tahun yang hampir tidak bisa terpecahkan dari waktu ke waktu bisa selesai," ujar Kanisius.
Apresiasi Pemerintah Daerah Ende
Bupati Ende Djafar Achmad meresmikan sarana air bersih di Desa Tendambepa, pada Selasa (05/09/2023) lalu.
Djafar mengapresiasi PT Pertamina (Persero) dan juga Yayasan Baitul Hikmah karena telah peduli dan memberikan kontribusi dalam penanganan permasalahan air bersih dan sanitasi di wilayah Kabupaten Ende.
"Saya sendiri yang meresmikan bantuan CSR Pertamina itu," kata Djafar, kepada Kompas.com, di Ende, Minggu (22/10/2023).
Djafar berharap, masyarakat Desa Tendambepa merawat dan menjaga sarana yang telah dibangun ini, agar dapat memenuhi kebutuhan air minum dalam jangka waktu yang lama.
"Kami juga mengharapkan kepada Pertamina, agar tetap memperhatikan Ende, terutama pada kantong-kantong kemiskinan dan stunting," imbuhnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Ahad Rahedi menambahkan, bantuan yang diberikan berupa pembangunan bak tampung serta pipanisasi pendukungnya.
"Sekarang sumber air bersih sudah lebih mudah didistribusikan dan bisa dirasakan manfaatnya lebih cepat oleh warga Desa Tendambepa untuk minum, cuci dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” kata dia.
Selain infrastruktur, Pertamina juga memberikan beberapa pelatihan atau edukasi kepada warga untuk mengelola air dan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bekerja sama dengan petugas Puskesmas di Desa Tendambepa.
"Kami berharap ke depannya program ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dikelola dengan baik demi kepentingan seluruh warga Desa Tendambepa,” pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya