Lahan gambut memiliki kontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan rumah bagi keanekaragaman hayati yang tinggi.
Baca juga: Ciptakan Habitat Udang, 7.200 Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Bangka
Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN Haruni Krisnawati menjelaskan lahan gambut adalah ekosistem yang unik dan langka.
"Meskipun hanya mencakup sekitar tiga sampai empat persen dari permukaan tanah planet ini, namun mengandung hingga sepertiga atau 30-40 persen karbon tanah dunia, yaitu dua kali jumlah karbon yang ditemukan di hutan dunia," kata Haruni.
Haruni mengatakan, melestarikan ekosistem lahan gambut sangat penting untuk mencapai tujuan iklim global, meski sekitar 12 persen lahan gambut saat ini telah kering dan terdegradasi.
Pelestarian ekosistem lahan gambut yang tersisa saat ini berkontribusi terhadap 5 persen emisi gas rumah kaca global yang disebabkan oleh manusia.
Baca juga: Pemetaan Ekosistem Mangrove di Kota-kota Pesisir
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya