Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Remaja Beraksi, Bangun Akses Air Bersih dan Sanitasi Warga

Kompas.com - 05/11/2023, 08:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Dirty water kills more people than war". Demikian kredo gerakan The Spring dalam mengentaskan kebutuhan air bersih dan sanitasi masyarakat marjinal terpinggirkan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Adalah enam remaja siswa Jakarta International School (JIS) yaitu Mark A Pramana, Kayson Sunjoto, Amanda Widjanarko, Bianca Gabriella Goenawan, Christie Arianne Lim, dan Jerremy Handojo yang peduli akan pelestarian lingkungan, dan kesehatan masyarakat.

Mereka melanjutkan gerakan sosial The Spring yang diinisiasi oleh Nathania Purnama, Jacqueline Purnama, dan Christopher Pramana, dalam melaksanakan aksi pengentasan kebutuhan air bersih dan sanitasi di dua kampung Kiijem, dan Kidoso, Desa Kedung Dalem, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/11/2023).

Cuaca terik, suhu panas, debu, dan peluh tak menghalangi para remaja ini dalam menjalankan aksi dan misinya di wilayah yang merupakan bagian dari Pantai Utara (Pantura) Jawa itu.

"Kami bangga dan bahagia melihat anak-anak, para ibu, dan warga lainnya yang juga berbahagia bisa mendapatkan akses air bersih dan sanitasi komunal yang layak," ungkap Mark kepada Kompas.com.

Baca juga: Daerah Tinggi Kasus Stunting Jadi Fokus Instalasi Air Bersih

Selama ini, menurut Mark, warga di dua desa tersebut harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih untuk minum, mencuci baju, memasak, dan membuang hajat.

Mereka melintasi jalan raya menuju kali Cileles atau Ciketapang dengan jarak tempuh berkilo-kilo meter, atau membeli air dalam galon dan jeriken dengan harga sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per galon/jeriken.

"Sungguh, ini merupakan kondisi yang memprihatinkan. Kondisi ini harus diubah, karena sumber air di kali atau sungai-sungai tersebut telah terkontaminasi polutan berupa limbah, virus, bakteri, dan lain-lain yang akan menimbulkan berbagai macam penyakit," urai Kayson.

Lima sekawan The Spring; Amanda Widjanarko, Christie Arianne Lim, Mark A Pramana, Kayson Sunjoto, dan Bianca Gabriella Goenawan.
KOMPAS.com/Hilda B Alexander Lima sekawan The Spring; Amanda Widjanarko, Christie Arianne Lim, Mark A Pramana, Kayson Sunjoto, dan Bianca Gabriella Goenawan.
Oleh karena itu, mereka kompak menyatakan, bahwa kondisi ini perlu dientaskan, dan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan dengan melibatkan warga sekitar.

Aksi ini sesuai dengan misi The Spring, memperjuangkan akses air bersih yang mudah diambil dan aman untuk diminum untuk semua orang.

The Spring sendiri merupakan bagian dari Yayasan Perjuangan Anak Bangsa yang didirikan pada tahun 2016. Dalam perjalanan kiprahnya selama tujuh tahun telah menyelesaikan pembangunan delapan sumur dan sanitasi komunal atau fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di desa Rancabungur, Bogor dan beberapa daerah terpencil di Teluk Naga, Banten.

Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 6 SDGs Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kehadiran fasilitas ini telah membantu lebih dari 1.000 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 5.000 orang. Kampung Kiijem, dan Kampung Kidoso di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, ini merupakan fasilitas ketujuh dan kedelapan yang tuntas pembangunanannya selama satu bulan 10 hari.

Menurut Kayson, dengan pengadaan akses air bersih dan sanitasi komunal, kondisi lingkungan di sekitar daerah tersebut jadi membaik.

Contohnya kondisi air sungai yang sebelumnya terkontaminasi karena digunakan untuk mandi, mencuci dan juga sebagai toilet oleh masyarakat setempat jadi lebih bersih.

Masyarakat setempat tidak lagi menggunakan air sungai untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga polusi pun berkurang.

Warga Kampung Kiijem, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, langsung memanfaatkan fasilitas MCK yang dibangun The Spring, Sabtu (4/11/2023).KOMPAS.com/Hilda B Alexander Warga Kampung Kiijem, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, langsung memanfaatkan fasilitas MCK yang dibangun The Spring, Sabtu (4/11/2023).
Selain itu, dampak positif yang besar juga dapat dirasakan oleh komunitas setempat dengan kondisi kesehatan dan kebersihan yang meningkat.

Mark menjelaskan, dalam melaksanakan pembangunan fasilitas akses air bersih dan MCK Komunal ini, The Spring dibantu oleh arsitek profesional Maria Savitri dan Manek Ndoloe.

Baca juga: HK Bangun Fasilitas Air Bersih dan Renovasi Fasilitas Pendidikan di Sumatera Barat

Bersama, mereka melakukan riset terlebih dahulu di titik-titik atau wilayah yang tidak dapat menjangkau air bersih dan sanitasi layak.

Ke depan mereka berharap dapat menjangkau wilayah di luar Jadobotabek seperti Nusa Tenggara Timr (NTT), Papua, dan wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal di seluruh Indonesia.

Edukasi pemanfaatan air bersih

Tak hanya membangun, seluruh anggota The Spring juga ikut memastikan agar manfaat dari bantuan yang mereka berikan dapat dimaksimalkan dan berkelanjutan, melalui kegiatan yang bersifat edukatif.

Kegiatan tersebut berupa cara merawat lingkungan termasuk fasilitas yang telah disediakan untuk mereka, serta pentingnya menjalani gaya hidup yang bersih dan sehat.

Terkait keberlanjutan proyek ini, Liza Pradjonggo, salah satu orangtua murid mengungkapkan, tak selamanya kegiatan kepedulian lingkungan tersebut berjalan mulus. Ada banyak kendala yang dihadapi, terutama pendanaan.

Selama ini The Spring mendanai proyek-proyek mereka dengan menggalang dana dari berbagai macam aktivitas dan sumber, dan juga melalui penjualan kriya seperti kaos, dan kerajinan lainnya, dengan harga sekitar Rp 180.000 yang dijual melalui platform media sosial.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Sarpras Air Bersih dan Sanitasi Berbiaya Rp 1,047 Triliun Digenjot

Liza menekankan, untuk melaksanakan aksi sosial dan kemanusiaan ini, anggota The Spring harus berusaha tanpa meminta-minta kepada orangtua secara gratis, atau mengharap bantuan dari orang lain.

"Lakukan dengan benar. Donasi akan datang dengan sendirinya sebagai hasil dari kerja keras mereka," ucapnya.

Untuk diketahui, dalam membangun satu fasilitas MCK diperlukan dana sekitar Rp 60 juta hingga Rp 90 juta. Sementara fasilitas akses air bersih tanpa kakus sekitar Rp 30 juta.

Tak hanya membangun fasilitas MCK, The Spring juga mengedukasi warga cara hidup sehat, bersih, dan higienis.KOMPAS.com/Hilda B Alexander Tak hanya membangun fasilitas MCK, The Spring juga mengedukasi warga cara hidup sehat, bersih, dan higienis.
Rekam jejak The Spring, tentu saja dinilai menginspirasi, terutama untuk anak-anak muda lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Nurbaiti, warga Kampung Kiijem RT 03.

Menurutnya, mereka adalah contoh anak muda yang menginspirasi, karena mampu melaksanakan kegiatan yang justru harus dilakukan oleh orang-orang dewasa seperti dirinya.

"Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih. Dan akan memanfaatkan fasilitas air bersih ini dengan sebaik-baiknya. Kendati pun untuk merawatnya kami bersedia mengeluarkan dana sekitar Rp 15.000 per bulan. Ini sangat layak," tutur Nurbaiti.

Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Layak Bantu Turunkan Angka Stunting

Mark dan teman-temannya pun makin bersemangat dan memastikan akan terus giat menggalang dana agar setiap desa yang memerlukan bantuan, dapat ditangani dengan baik.

Para remaja ini bercita-cita agar setiap warga Indonesia mendapatkan hak asasi mereka atas air bersih, sehingga pada akhirnya terwujud kesehatan dan kesejahteraan bersama secara merata.

Selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera, dan nomor 6 tentang air bersih dan sanitasi layak.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau