Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2023, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

“Studi ini harus menjadi makalah yang bisa menghentikan greenwashing,” kata Crowther kepada Reuters.

Baca juga: Daftar Indikator Tujuan 13 SDGs Penanganan Perubahan Iklim

Tindak lanjut

Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya pada 2019 yang juga ditulis oleh Crowther beserta sekitar 40 ilmuwan lainnya.

Dalam penelitian sebelumnya, 205 gigaton emisi GRK dapat diserap melalui restorasi hutan.

CEO Salesforce Marc Benioff membaca penelitian tersebut dan terinspirasi untuk bekerja sama dengan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) untuk mengembangkan inisiatif penanaman 1 triliun pohon.

Inisiatif tersebut dengan cepat didukung oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump. Akan tetapi, inisiatif itu memicu kontroversi di kalangan ilmuwan dan pemerhati lingkungan.

Banyak ilmuwan mengatakan bahwa menanam pohon dianggap sebagai solusi yang terlalu sederhana untuk mengatasi krisis iklim.

Sekadar upaya penanaman pohon juga dapat mengalihkan perhatian dari upaya mengurangi emisi GRK dari bahan bakar fosil, yang merupakan penyebab utama perubahan iklim.

Crowther mengatakan, inisiatif dan tanggapan untuk menanam 1 triliun pohon menyimplifikasi secara drastis dari penelitian tahun 2019.

Baca juga: Gelar Pesta Rakyat Flobamoratas, Pemuda NTT Suarakan Krisis Iklim

Kritik

Di sisi lain, penelitian terbaru dari Crowther dan koleganya juga masih mendapatkan kritik.

Joseph Veldman, ahli ekologi di Texas A&M University, mengatakan bahwa menurutnya, penelitian terbaru tersebut masih melebih-lebihkan berapa banyak karbon yang dapat diserap oleh upaya restorasi hutan.

Veldman menyampaikan, angka 226 gigaton tersebut termasuk karbon yang disimpan di tempat-tempat yang “tidak pantas” untuk ditanami pohon.

Crowther mengatakan, meskipun penelitian saat ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan di mana pohon dapat ditanam, bukan berarti pohon tersebut harus ditanam di sana.

Para penulis studi tersebut menggarisbawahi bahwa restorasi harus dilakukan dengan cara tertentu agar efektif.

Mereka berpendapat, hutan harus memiliki keanekaragaman, bukan penanaman massal hanya untuk satu spesies saja, dan restorasi harus memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.

“Pesan yang dapat diambil – bahwa hutan yang kita miliki harus dilindungi – sangatlah mendasar dan benar,” kata ahli ekologi Nicola Stevens dari University of Oxford, yang ikut menulis kritik terhadap studi Crowther sebelumnya.

Baca juga: 13 Musisi Indonesia Bersatu Suarakan Aksi Iklim, Luncurkan Album “sonic/panic”

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

BUMN
Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Pemerintah
JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

LSM/Figur
BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com