Keempat, Anies-Muhaimin melihat bahwa kelompok disabilitas merupakan bagian integral dari narasi 28 Simpul Kesejahteraan. Oleh sebab itu, Anies-Muhaimin berupaya memberikan bantuan sosial, ruang pekerjaan inklusif, dan mengadakan pelatihan serta permodalan untuk berwirausaha.
Dokumen visi-misi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berisi 88 halaman. Pasangan ini juga cukup banyak melampirkan isu disabilitas sebagai titik konsentrasi dalam visi-misi maupun gagasan programatiknya.
Pertama, Prabowo-Gibran ingin mengakselerasi Petunjuk Pelaksana (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) dalam UU No.8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas.
Secara tersirat, hal ini mencerminkan keseriusan Prabowo-Gibran dalam konteks kebijakan publik mengenai penyandang disabilitas sebagai basis aturan dan regulasi.
Kedua, Prabowo-Gibran juga berupaya secara sistemik dalam melindungi hak dari penyandang disabilitas. Hal ini juga berpretensi pada hak penyandang disabilitas dalam dimensi pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik.
Yang perlu disorot, Prabowo-Gibran memasukkan aspek partisipasi politik sebagai hal yang bersifat fundamental bagi penyandang disabilitas di negara demokrasi.
Ketiga, Prabowo-Gibran memiliki fokus melakukan sosialisasi yang integratif untuk mengubah paradigma masyarakat mengenai penyandang disabilitas sebagai kelompok minoritas yang teralienasi.
Secara sosiologis, hal ini juga merefleksikan keseriusan Prabowo-Gibran dalam aspek Pembangunan Manusia.
Keempat, Prabowo-Gibran berniat membangun infrastruktur publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga berupaya mengamplifikasi akses pendidikan, pekerjaan, transportasi, dan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Bahkan, mendorong agar korporasi swasta maupun BUMN membuka ruang pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
Visi-misi dari Ganjar Pranowo dan Mahfud MD termanifestasikan dalam dokumen penuh grafis berisi 33 halaman.
Dalam hal ini, dokumen visi-misi dari Ganjar-Mahfud cenderung lebih sedikit dua pasangan lain. Isu disabilitas dicatat di dalam beberapa narasi programatik dari Ganjar-Mahfud.
Pertama, Ganjar-Mahfud memiliki program Dana Abadi untuk Kesejahteraan Sosial yang juga ditujukan secara khusus kepada penyandang disabilitas. Jadi, penyandang disabilitas akan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
Kedua, Ganjar-Mahfud memiliki program Disabilitas Maju dan Produktif yang membuka pintu aksesibilitas bagi penyandang disabilitas untuk dapat bekerja, bersekolah, dan menjangkau pelayanan publik.
Ganjar-Mahfud juga berupaya untuk memasifkan pembangunan infrastruktur publik yang ramah dan bersahabat bagi penyandang disabilitas.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya