Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2023, 12:00 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Selain strategi tersebut, Petrokimia Gresik juga memiliki rencana proyek yang mampu mengurangi emisi karbon di antaranya, Co-Firing Ammonia di Coal-Fired Boiler yang dapat mereduksi 60.000 ton emisi karbon per tahun.

Juga akan membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi hingga 300.000 ton dan memanfaatkan 174.000 ton CO2 sebagai bahan baku.

Dwi menjelaskan, pemilihan soda ash dikarenakan merupakan komoditas yang permintaannya mencapai sekitar 1 juta ton per tahun, dengan saat ini masih sepenuhnya diimpor.

Hal ini juga didorong oleh tumbuhnya industri lain seperti industri kaca dan keramik, sabun dan deterjen yang merupakan industri turunan dari soda ash.

"Petrokimia Gresik akan terus tumbuh menjadi perusahaan go global, dengan senantiasa berwawasan lingkungan," kata Dwi.

Dalam agenda COP28, para pemimpin dunia tahun ini tengah membahas isu perubahan iklim di masa depan dan strategi untuk menurunkan emisi karbon dunia.

Adapun salah satu sesi di COP28 adalah 'Pavilion Indonesia Talks Session' dengan tema 'Circular Economic Approach in Decarbonizing Hard to Abate Fertilizer Company.'

Siapkan Fasilitas Energi Bersih

Sementara dalam rangkaian COP28, Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Agreement (JDA) bersama PLN dan ACWA Power.

JDA ini terkait pengembangan sumber energi bersih yakni, ekosistem green hydrogen dan green ammonia yang akan dibangun di kawasan Petrokimia Gresik.

Terkait kerja sama tersebut, Dwi Satriyo menyampaikan, pihaknya menyambut positif kesepakatan dan mendukungnya dengan menyiapkan fasilitas pengembangan yang dibutuhkan.

Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas dari Pupuk Indonesia menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air.

Baca juga: Bila Tak Ditekan, Emisi Karbon dari Sektor Konstruksi Bisa Capai 60 Persen di 2060

"Selanjutnya green hydrogen tersebut akan dikirim ke salah satu pabrik di Petrokimia Gresik, sehingga dapat menghasilkan green ammonia," tutur Dwi.

Dalam kerja sama tersebut, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan Joint-Venture (JV).

Perusahaan patungan ini akan menjalankan proyek, termasuk pemilihan kontraktor Engineering, Procurement & Construction (EPC) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau