JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kota yang inklusif dan ramah perempuan. Hal ini selaras dengan prinsip pembangunan IKN yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2023 tentang Perincian Rencana Induk IKN.
Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan Otorita IKN Diani Sadiawati mengatakan, inklusivitas dan kesetaraan gender ini menjadi prinsip pembangunan IKN.
IKN akan menjadi kota yang aman, nyaman, dan terjangkau oleh penduduknya termasuk anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas.
Menurut Diani, pelibatan masyarakat lokal terutama perempuan menjadi fokus Otorita IKN. Oleh karena itu, pihaknya menggelar pelatihan penanaman hidroponik, pembuatan batik, kue, atau menjadi barista.
Baca juga: Basuki Beberkan Penerapan ESG dalam Proyek Infrastruktur IKN
Dengan kegiatan ini, perempuan di IKN diharapkan dapat mempunyai akses berbagai fasilitas dan menentukan kehidupannya.
“Saya rasa ini salah satu hal yang menjadi poin bahwa perempuan di mana pun sebenarnya punya kemampuan, dan mereka malah yang sekarang ini memimpin dari desa sekitar IKN,” jelas Diani saat menjadi pembicara di Senayan City Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Dia menjelaskan taraf perekonomian masyarakat dapat naik dengan adanya relokasi ibu kota berikut pelatihan yang diberikan kepada masyarakat, mengingat animo masyarakat luar yang datang ke Titik Nol IKN sangat tinggi.
Untuk menunjang IKN sebagai kota yang inklusif, Otorita IKN akan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana dasar dengan berbagai pihak, seperti sekolah, rumah sakit, pasar/minimarket/supermarket, dan lainnya.
Namun Diani juga mewanti-wanti bahwa pembangunan IKN tidak serta merta jadi, artinya perlu berproses. Dia memastikan keamanan dan kenyamanan perempuan yang terlibat dalam pembangunan ataupun yang akan bermukim di IKN.
"Kami akan menyediakan (sarana dan prasarana), dan memang perlu diperhatikan tahapannya. Dalam proses pemindahan pada 2024, kami juga sudah melakukan inventarisasi siapa yang akan pindah dan kebutuhannya,” ucap Diani.
Baca juga: Strategi Otorita IKN Wujudkan Net Zero City Nusantara 2045
Secara umum, IKN akan mengusung konsep kota berkelanjutan dengan semboyan liveable city atau kota yang layak huni seperti penerapan akses kota dalam 10 menit perjalanan, dan lovable city atau kota yang dicintai masyarakat dengan mengedepankan indeks kebahagiaan.
Sementara itu, Direktur Townland Monika Indirasari menambahkan, kota yang baik adalah kota yang mudah dijangkau oleh masyarakat, seperti konsep transit oriented development (TOD).
Ia juga mengatakan konsep ini akan diterapkan di IKN sebagai 10 minutes city.
“10 minutes city ini membuat orang lebih fleksibel, disisi lain juga alat transportasi publik dekat dengan rumah untuk memudahkan mobilisasi,” ungkap Monika.
hal senada dikatakan Founder and Principal-Studio Arsitektropis Ren Katili. Menurutnya konsep pembangunan perumahan ramah energi di IKN harus mengakomodasi minimum 50 persen untuk alam.
"Saya melihat IKN sudah mengarah ke titik itu, kota dengan porsi area alam mencapai 65 persen dari total luas kawasan," imbuh Ren.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya