Di sisi lain, para ahli dan aktivis menunjukkan fakta bahwa pembangunan PLTN baru membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa beroperasi, sementara pembangunan energi terbarukan jauh lebih cepat.
Baca juga: Bunga-bunga Janji dalam COP28 Tak Cukup Cegah Pemanasan Global
Hampir 160 negara sepakat untuk memprioritaskan sistem pangan dan pertanian dalam rencana iklim nasional mereka.
Deklarasi tidak mengikat ini disambut baik oleh para pengamat, karena sistem pangan diperkirakan bertanggung jawab atas sepertiga emisi GRK yang dihasilkan manusia.
Namun beberapa pihak mengkritik kebijakan tersebut karena tidak memiliki tujuan yang konkret dan tidak menyebutkan bahan bakar fosil atau memberi isyarat adanya perubahan menuju pola makan yang lebih berkelanjutan.
Lebih dari 140 negara menandatangani deklarasi untuk menempatkan kesehatan sebagai inti aksi iklim.
Deklarasi ini menyerukan negara-negara untuk meningkatkan tindakan terhadap dampak kesehatan terkait iklim seperti panas ekstrem, polusi udara, dan penyakit menular.
Hampir 9 juta orang per tahun meninggal karena polusi udara, sementara 189 juta orang terkena dampak cuaca ekstrem.
Baca juga: Sekjen PBB Desak COP28 Sepakat Setop Bahan Bakar Fosil
Lebih dari 60 negara berkomitmen untuk mengurangi emisi dari peralatan pendingin yang boros energi, seperti AC dan lemari es, setidaknya sebesar 68 persen secara global pada 2050.
Janji sukarela ini juga bertujuan untuk menyediakan langkah-langkah pendinginan yang lebih berkelanjutan bagi 3,5 miliar orang yang berjuang melawan kenaikan suhu.
UEA mengatakan pihaknya memasukkan 30 miliar dollar AS ke dalam dana investasi iklim swasta yang bernama Alterra.
Sebagian dana akan mencoba berfokus pada proyek-proyek iklim di negara-negara berkembang dan berharap dapat merangsang investasi sebesar 250 miliar dollar AS pada 2030.
Baca juga: COP28: Pemimpin OPEC Desak Anggota dan Mitra Tolak Penghapusan Energi Fosil
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya