KOMPAS.com - Mahija Parahita Nusantara menggelar program "Semangat Sehat Mahija untuk para Pahlawan Daur Ulang" di tujuh kota Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang, Medan, Bekasi, Batam, Semarang dan Jepara (17/12/2023).
Sebagai informasi, Mahija Parahita Nusantara merupakan lembaga non-profit yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup pekerja sektor informal, khususnya di bidang pengelolaan sampah daur ulang.
Yayasan ini didirikan melalui inisiatif bersama Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Dynapack Asia.
Program Semangat Sehat Mahija sendiri bertujuan memberikan layanan pemeriksaan sekaligus meningkatkan kesadaran akan kesehatan untuk 13.000 "pahlawan daur ulang" (pekerja informal sektor sampah) dari berbagai komunitas pengumpul botol plastik bekas pakai.
“Kami menyadari bahwa pahlawan daur ulang memiliki peranan penting dalam menciptakan ekonomi sirkular, khususnya mempercepat peningkatan tingkat daur ulang PET paska konsumsi," jelas Wakil Ketua Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Suharji Gasali (18/12/2023).
"Walaupun mereka memegang peranan penting, masih banyak yang tidak mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan," ungkapnya.
"Untuk itu, kami berkomitmen membantu mereka dengan memberikan dukungan secara sosial, ekonomi dan edukasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan komunitas di sekitarnya,” ujar Suharji menambahkan.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, Mahija Parahita Nusantara juga memberikan paket sembako, edukasi dan serta layanan kesehatan mental.
Di tahun ini, "Semangat Sehat Mahija" berkolaborasi dengan Doctor Share yang memberikan pelayanan medis umum, Hati Plong untuk konsultasi psikologi, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dalam penyediaan produk minuman selama kegiatan.
"Sebagai Yayasan Non-Profit, Mahija Parahita Nusantara berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan sirkular ekonomi melalui pengumpulan botol PET paska konsumsi," jelas Suharji.
Selain itu Suharji menyampaikan, pihaknya berkomitmen menguatkan jaringan komunitas pahlawan daur ulang baik dari segi usaha maupun akses terhadap layanan mendasar seperti kesehatan dan edukasi.
“Mahija memiliki tiga pilar program utama yaitu pengumpulan sampah yang bertanggung jawab, dukungan sarana pendidikan, serta peningkatan sosial ekonomi komunitas di sekitar lokasi titik pengumpulan Mahija," kata Suharji.
Baca juga: Ada 985 Kasus Bunuh Diri Remaja, Kesehatan Mental Penyebab Utama
Pihaknya berharap dapat menjadi bagian dalam keberlangsungan lingkungan hidup di Indonesia serta secara bersamaan mendukung komunitas pengumpul sampah untuk bisa mandiri dan memiliki taraf hidup yang lebih baik.
Hingga saat ini, Mahija Parahita Nusantara telah memiliki 27 titik pengumpulan aktif dan menggandeng 1.773 mitra pengumpul, serta mendukung sebanyak 35.460 pahlawan daur ulang dan menargetkan untuk bisa menambah 8 titik pengumpulan sampah di tahun 2024.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya