Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erha, Klinik Kecantikan Kulit Pertama Peraih Sertifikat Akreditasi

Kompas.com - 19/12/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Implementasi prinsip bisnis berkelanjutan dalam kerangka Environment, Social and Governance (ESG) merupakan keniscayaan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan nilai bagi stakeholders-nya.

Hal tersebut disadari oleh Manajemen Erha dengan menerapkan salah satu pilar ESG yaitu tata kelola yang benar atau good governance melalui akreditasi klinik.

Ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/Menkes/1983/2022 tentang Standar Akreditasi Klinik dan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan RI No.HK.02.02/I/105/2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik.

Pencapaian ini bagi Erha merupakan pengakuan sebagai fasilitas layanan kesehatan yang telah memenuhi standar akreditasi dan dinyatakan lulus Paripurna dicapai secara hampir bersamaan oleh tiga Klinik Utama.

Ketiganya berlokasi di Jakarta (Kemanggisan Utama), Bandung (Cimanuk), dan Surabaya (Kombes M. Duryat), sehingga mengukuhkan Erha Ultimate sebagai dermabeauty clinic pertama di Indonesia yang meraih sertifikat akreditasi klinik dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca juga: Wujudkan Industri Berdaya Saing Global Perlu Terapkan ESG

Director of Operations PT Erha Clinic Indonesia Noviana Supit mengatakan, sertifikat akreditasi bukan hanya merupakan bukti kesungguhan perusahaan dalam menerapkan standar mutu dalam pelayanan kesehatan namun menjadi tantangan dan momentum untuk secara konsisten menjaga dan terus berinovasi.

Penerapan standar akreditasi sebagai salah satu bentuk kepatuhan regulasi yang dilaksanakan oleh Erha Ultimate ini semakin melengkapi dua pilar ESG lainnya.

Pada aspek Lingkungan (Environment) sejak tahun 2021 telah mulai menerapkan waste management melalui Program Start2Change untuk mengurangi limbah sampah plastik (terutama dari bekas kemasan produk Erha) melalui mekanisme daur ulang.

Pada aspek Sosial (Social) sejak 12 tahun terakhir telah membuka mata lebih dari 20.000 orang di berbagai pelosok nusantara melalui program bakti kesehatan Gerakan Berantas Buta Katarak (Gebrak).

"Semua kegiatan tersebut dilaksanakan secara multihelix dengan para pemangku kepentingan di berbagai bidang," kata Noviana.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pujian untuk Putra Prabowo, Gibran: Mas Didit Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau