KOMPAS.com - Seekor bayi harimau sumatera betina lahir di kebun binatang Bioparco di Roma di Kota Roma, Italia, pada 1 Desember 2023.
Bayi harimau sumatera tersebut lahir dari induk bernama Tila dan diberi nama Terima Kashi.
Phak kebun binatang merilis kondisi bayi harimau sumatera tersebut melalui akun Instagram @bioparcoroma pada Sabtu (6/1/2024).
Baca juga: Harimau Sunda Terancam Punah, Berikut Upaya yang Bisa Kita Lakukan
Dalam video tersebut tampak beberapa kali Terima Kashi diboyong dan dijilati oleh induknya.
Bioparco di Roma menyampaikan, bayi harimau sumatera itu belum bisa ditampilkan ke publik dan terus mendapat pengawasan.
"Pada harimau, masa kehamilan berlangsung sekitar tiga bulan sedangkan menyusui berlangsung selama enam sampai delapan pekan," tulis Bioparco di Roma dalam keterangannya.
View this post on Instagram
Baca juga: 10 Hewan Langka Paling Terancam Punah di Seluruh Dunia 2023, Ada Badak Jawa dan Harimau Sumatera
Dikutip dari VOA Indonesia, orangtua Terima Kashi adalah Tila dan Kasih. Kasih lahir pada 2014 di Kebun Binatang Beauval, Prancis.
Sedangkan Tila lahir pada 2011 di Kebun Binatang Chester, Inggris, tetapi didatangkan dari Kebun Binatang Heidelberg di Jerman.
Terima Kashi sendiri adalah anak harimau sumatera pertama yang lahir di Bioparco di Roma.
Baca juga: Krisis Keuangan di Medan Zoo Picu 3 Harimau Mati, Karyawan 5 Bulan Tak Digaji
"Penjaga kami melakukan pekerjaan yang baik untuk memantau kesejahteraan dan memastikan dia mendapat kondisi terbaik untuk tumbuh di hari-hari pertama hidupnya," tulis Bioparco di Roma.
Bioparco di Roma menyebutkan, harimau sumatera adalah salah satu spesies yang paling rawan terancam punah karena merosotnya habitat, perburuan liar, konflik lokal, dan lainnya.
"Dengan kurang dari 600 spesies yang tersisa di alam liar, harimau sumatera merupakan salah satu dari enam subspesies yang paling berisiko mengalami kepunahan," ujar Bioparco di Roma.
Baca juga: Seekor Harimau Kembali Mati di Medan Zoo, Standar Pengelolaan Disorot
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya