BANGKA TENGAH, KOMPAS.com - Lahan seluas satu hektar yang ditanami bawang oleh Kelompok Tani (Poktan) Timur Makmur di Desa Air Mesu Timur, Bangka Belitung mulai menampakkan hasil.
Panen perdana sudah dilakukan dan diperkirakan bisa berlanjut hingga Maret 2024 dengan estimasi panen mencapai 12 ton.
Ketua Poktan Timur Makmur, Erwansyah mengatakan, petani telah menyusun jadwal dan pola tanam. Sehingga ketersediaan pasokan bawang di wilayah Bangka bisa berkesinambungan.
"Kali ini kita panen seluas 0,3 hektar. Panen spasial ini akan terus berlanjut," kata Erwansyah saat panen, Selasa (9/1/2024).
Poktan Timur Makmur merupakan kelompok yang beranggotakan 10 orang dan memiliki lahan dengan luas tanam sekitar satu hektar. Poktan ini tergabung dalam Asosiasi Petani Bawang Merah Bangka Tengah.
Baca juga: 7 Kelompok Tani Panen Cabai, Amankan Pangan Natal dan Tahun Baru Bangka Tengah
Poktan Timur Makmur mendapatkan bantuan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa mesin cultivator dan instore dryer (rumah pengeringan bawang pasca panen).
Peralatan tersebut diberikan pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 15 November 2023. Hasil panen diharapkan dapat menambah pasokan bawang merah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Bangka Belitung serta menekan laju harga bawang merah yang per minggu pertama Januari 2024 mencapai Rp 45.400 per kilogram.
Selain budidaya bawang merah, Poktan Timur Makmur juga melakukan kegiatan pasca panen seperti pembibitan bawang merah dan melanjutkan penanaman lahan dengan komoditas cabai merah.
Pada Desember 2023 lalu, asosiasi usaha tani bawang Merah Bangka Tengah juga telah memperoleh bantuan berupa pusat nursery (rumah pembibitan) bawang merah dan cabai merah dari Kementerian Pertanian RI untuk mendukung peningkatan produksi bawang merah dan cabai merah di Bangka Belitung.
Baca juga: Stok Beras dan Gula di Bangka Mencukupi Libur Natal dan Tahun Baru
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Faturachman mengapresiasi Poktan Timur Makmur dalam upaya best practice replikasi klaster pangan, khususnya bawang merah.
"Melalui program unggulan GNPIP serta penyaluran PSBI, diharapkan produktivitas lahan Poktan Timur Makmur meningkat dan efisiensi biaya produksi semakin tinggi," ujar dia.
Ditargetkan ke depannya lebih banyak lagi kelompok tani yang dapat mereplikasi dari Poktan Timur Makmur sehingga Provinsi Bangka Belitung dapat memenuhi kebutuhan pangan khususnya komoditas bawang merah.
Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berharap angka inflasi tahun 2024 akan berada dalam sasaran target nasional sebesar 2,5+/-1 persen.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya