Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan target 32 persen atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada tahun 2030. 

Target ini akan mendorong peningkatan kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), salah satunya yang akan diwujudkan melalui komoditas nikel.

Berdasarkan data Badan Geologi pada 2020, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia

"Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Maluku Utara khususnya, menjadi tempat cadangan terbesar nikel di dunia yaitu 52 persen atau sekitar 72 juta ton nikel," ujar peneliti The Prakarsa Lembaga Penelitian dan Advokasi Kebijakan Ricko Nurmansyah, dalam diskusi publik di Jakarta, Selasa (9/1/2024). 

Baca juga: Ironis, Bank Eropa Danai Industri Nikel yang Dianggap Merusak Lingkungan

Dengan adanya kecenderungan peningkatan produksi kendaraan listrik di dunia, nikel dapat menunjang kemajuan ekonomi Indonesia sebagai negara produsen nikel terbesar. 

Investasi besar

Ricko menjelaskan, industri pertambangan bijih nikel dan produk olahannya memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara.

Penerimaan pajak yang diterima negara dari sektor ini mencapai Rp 2,97 triliun pada tahun 2020. Sementara Penerimaan Bukan Pajak (PNBP) dalam bentuk royalti yang diterima negara pada 2020 mencapai Rp 2,92 triliun dan mengalami peningkatan hingga Rp 4,18 triliun pada 2022.

Realisasi PNBP SDA non-migas hingga Mei 2022 telah mencapai Rp 31,67 triliun. Ini artinya nikel telah memberikan kontribusi sebesar 13,19 persen terhadap realisasi PNBP SDA non-migas.

Baca juga: Masifnya Tambang Nikel di Sulawesi Picu Deforestasi dan Dampak Lingkungan

"Sulawesi Tengah menjadi lokasi tujuan investasi utama pada tahun 2019-2022 sebesar 16,4 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk atau sebesar 7,5 miliar dollar AS," cetus Ricko. 

Sayangnya, bagi wilayah di Indonesia yang menjadi pusat industri pertambangan nikel seperti Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 95,65 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Morowali pada 2022 justru mengalir keluar daerah tersebut. 

Indonesia belum produksi nikel sendiri

Kendati produksi baterai untuk kendaraan listrik sudah mulai berjalan di Indonesia, namun bahan baku inti berupa nikel sulfat justru tidak berasal dari Indonesia. 

"Bagaimana posisi nikel di Indonesia? Jadi nikel yang dibutuhkan untuk baterai kendaraan listrik itu nikel sulfat. Ternyata kita belum bisa memproduksi nikel sulfat sampai 2022. Tahun 2023 kabarnya sedang diusahakan," kata Ricko. 

Hingga saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi nikel taraf Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) atau satu tahap sebelum nikel sulfat.

Baca juga: Kecelakaan Kerja Berulang di Smelter Nikel, Walhi: Pemerintah Abai

Sebaliknya, Indonesia justru lebih banyak mengimpor dibandingkan ekspor nikel sulfat. Pada tahun 2017, Indonesia mengekspor sebanyak 871 kilogram dengan nilai perdagangan 12,8 juta dollar AS.

Pada tahun yang sama, Indonesia mengimpor lebih besar lagi, yaitu mencapai 776 ton nikel sulfat dengan nilai perdagangan 2,56 miliar dollar AS.

Tak hanya itu, Ricko menjelaskan, nikel di Indonesia yang dimanfaatkan untuk kendaraan listrik juga masih sangat kecil atau hanya sekitar satu persen. 

Sedangkan sebagian besar pemanfaatan nikel untuk diekspor dalam bentuk medium (setengah jadi) adalah 80 persen. Bahan setengah jadi itu diekspor ke China untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan stainless steel.

"Ekspor kita sebagian besar adalah ke China, dan sekitar 17.456 ton sebagai bahan dasar pembuatan stainless steel," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau