Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) global diperkirakan akan mencapai titik tertingginya tahun depan alias 2025.

Pada 2025, produksi listrik dari PLTN di seluruh dunia diprediksi mencapai 2.915 terawatt jam (TWh), melampaui puncak sebelumnya sebesar 2.809 TWh pada tahun 2021.

Pertumbuhan produksi tersebut seiring dengan selesainya pemeliharaan PLTN di Perancis, kembali beroperasinya PLTN di Jepang, dan dimulainya operasi komersial di berbagai wilayah termasuk China, India, Korea, dan Eropa.

Baca juga: Pemerintah Susun Tim Percepatan Pembangunan PLTN, Luhut Jadi Ketua

Menurut publikasi terbaru dari International Energy Agency (IEA), Electricity 2024, kapasitas terpasang PLTN tumbuh rata-rata 3 persen per tahun hingga 2026.

Hingga 2023, ada 370 gigawatt (GW) kapasitas terpasang PLTN yang beroperasi di seluruh dunia.

Antara 2024 hingga 2026, diprediksi akan ada tambahan kapasitas PLTN baru sebesar 29 GW.

IEA menyebutkan, banyak negara menjadikan tenaga nuklir sebagai bagian penting dari strategi mereka untuk menjaga keamanan energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Dalam COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), lebih dari 20 negara menandatangani deklarasi bersama untuk melipatgandakan kapasitas PLTN pada 2050.

Baca juga: Spanyol Berjanji Tutup Semua PLTN pada 2035

Asosiasi Nuklir Dunia memperkirakan, pada November 2023, ada 68 GW PLTN yang sedang dibangun, dengan tambahan 109 GW yang direncanakan dan 353 GW yang diusulkan.

Dari semua benua, Asia menjadi kawasan yang mengalami peningkatan kapasitas PLTN terbanyak.

Porsi PLTN di Asia diperkirakan akan mencapai 30 persen dari total pembangkit nuklir seluruh dunia pada 2026.

Asia juga diperkirakan akan melampaui Amerika Utara sebagai kawasan dengan kapasitas PLTN terbesar pada akhir 2026.

Sejumlah besar PLTN yang saat ini sedang dibangun diperkirakan akan selesai pada 2026.

Baca juga: 9 Tahun Lagi, Indonesia Pasang Target Operasikan PLTN

Lebih dari separuh reaktor PLTN yang baru yang diperkirakan akan beroperasi selama periode tersebut berada di China dan India.

Tenaga nuklir mengalami pertumbuhan yang sangat kuat di China selama 10 tahun terakhir dengan penambahan kapasitas sekitar 37 GW, setara hampir dua pertiga dari kapasitas nuklirnya saat ini.

Hal ini mengakibatkan porsi PLTN China dalam pembangkit nuklir global meningkat dari 5 persen pada 2014 menjadi sekitar 16 persen pada 2023.

China memulai operasi komersial reaktor generasi keempat pertamanya pada Desember 2023, yang semakin menegaskan kemajuan tenaga nuklir negara tersebut.

Baca juga: Kesepakatan 20 Negara Dongkrak Kapasitas PLTN Dunia Menuai Kritik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau