Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Paparan Timbel pada Anak, Perlu Pengendalian Kuat

Kompas.com - 29/01/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Anak-anak perlu dijauhkan dari paparan timbel. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan sangat mengganggu kesehatan.

Secara global, sekitar 800 juta anak di dunia mengalami keracunan timbel atau satu dari tiga anak-anak.

Sedangkan di Indonesia, diperkirakan lebih dari 8 juta anak memiliki kadar timbel dalam darah di atas 5 mikrogram per desiliter, kadar yang membutuhkan tindakan segera agar tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan.

Baca juga: Paparan Timbel Beri Dampak Negatif, Upaya Pencegahan Perlu Digiatkan

Timbel dapat menyebabkan berbagai dampak akut dan kronis kepada anak-anak, sebagaimana dilansir dari situs web Kemenko PMK, Senin (29/1/2024).

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Nunung Nuryartono yang diwakili Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa.

Dampak akut dari timbel tersebut seperti kehilangan selera makan, sembelit, kolik perut, penurunan IQ, masalah perilaku, masalah pendengaran dan keseimbangan, ensefalopati, serta anemia.

Dampak lainnya seperti hipertensi, imunotoksisitas, retardasi pertumbuhan, tertundanya kematangan seksual/toksisitas pada organ reproduksi, meningkatnya karies gigi, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, kejang, koma, dan bahkan kematian.

Baca juga: 12 Gejala Anak Keracunan Timbel yang Orangtua Harus Tahu

Diperlukan dukungan dan komitmen semua pihak untuk mengendalikan timbel, mulai dari aspek kebijakan sampai pengendalian paparan timbel di masyarakat.

Dia menuturkan, kolaborasi antara pemerintah, organisasi/kelompok, akademisi, dunia usaha, dan media sangat diperlukan dalam upaya penanganan dan pencegahan paparan timbel.

"Anak-anak sangat rentan terhadap efek racun timbel dan dapat menderita dampak buruk yang besar dan permanen terhadap kesehatan," kata Nunung.

"Terutama pada perkembangan otak yang mengakibatkan berkurangnya kecerdasan intelektual, perubahan perilaku seperti berkurangnya rentang perhatian dan peningkatan perilaku antisosial, serta berkurangnya pencapaian pendidikan," sambungnya.

Baca juga: Kadar Timbel Darah pada Anak Bisakah Hilang secara Alami?

Nunung mendorong adanya kebijakan yang kuat yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengendalian dampak kesehatan paparan timbel.

Selain itu, perlu dukungan dari kementerian dan lembaga dalam pengendalian timbel secara terkoordinasi yang dilakukan secara kolaborasi sesuai peran dan fungsi masing–masing.

Nunung juga mendorong adanya kampanye dan edukasi secara masif melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Di samping itu, perlu penguatan layanan masyarakat untuk memperoleh informasi dan fasilitas layanan kesehatan.

Penguatan pembinaan dan pengawasan juga perlu dilakukan untuk penerapan aturan pengendalian paparan timbel lingkungan dan gangguan kesehatan.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Paparan Timbel pada Anak yang Berbahaya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau