KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) membuka program Beasiswa Sobat Bumi untuk mahasiswa pendidikan sarjana (S1) dan vokasi (D3/D4) dari Sumatera hingga Papua.
Beasiswa ini memberikan beragam manfaat untuk penerimanya. Mulai dari bantuan biaya pendidikan, bantuan biaya hidup, capacity building terkait pemberdayaan masyarakat, lingkungan hidup, energi terbarukan, serta jejaring mahasiswa seluruh Indonesia.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Beasiswa Sobat Bumi merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan pendidikan bangsa.
“Beasiswa Sobat Bumi merupakan bagian dari program sustainable education sekaligus bentuk apresiasi kami kepada mahasiswa berprestasi dan juga aktif dalam kegiatan masyarakat maupun lingkungan hidup,” ujar Fajriyah, dikutip dari laman resmi, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: Anies: Pengeluaran untuk Pendidikan Bukan Biaya, tapi Investasi
Sejak 2011, Pertamina telah memberikan beasiswa melalui Beasiswa Sobat Bumi kepada 3.813 putra-putri terbaik seluruh Indonesia.
Dari masa pandemi hingga 2023, penerima terus meningkat dari tahun 2020 berjumlah 285 mahasiswa, 2021 berjumlah 381 mahasiswa, tahun 2022 berjumlah 420 mahasiswa, dan tahun 2023 berjumlah 465 mahasiswa.
"Lewat beasiswa ini, kami membina penerima beasiswa sesuai dengan semangat Pertamina, yakni energizing community. Sehingga, mereka tidak hanya memperoleh bantuan dalam bentuk biaya tetapi juga pengalaman terjun langsung ke tengah masyarakat," imbuhnya.
Pada tahun 2023, para penerima beasiswa melakukan 76 Aksi Sobat Bumi dengan total menanam 12.412 pohon mangrove, 800 pohon trembesi, 160 pohon angsana, 100 pohon cempaka, dan 155 pohon penyerap karbon lainnya, serta mengumpulkan 3.9 ton sampah.
Selain itu, mereka juga didorong untuk mendukung program Pertamina, yakni Desa Energi Berdikari (DEB) dan Sekolah Energi Berdikari (SEB). Sebanyak 42 penerima beasiswa terlibat dalam aktivitas DEB dan 141 dalam aktivitas SEB bersama Perwira Pertamina.
Tidak hanya ikut aktivitas, mereka juga berperan sebagai katalisator energi terbarukan di desa-desa dengan menghasilkan 24 embrio DEB.
Setiap tahun, mereka juga wajib untuk menampilkan budaya daerah asal kampusnya masing-masing lewat tarian, nyanyian, dan bentuk-bentuk kesenian lainnya.
Baca juga:
Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengatakan, antusiasme mahasiswa terhadap Beasiswa Sobat Bumi sangat tinggi.
Agus pun mendorong para mahasiswa untuk segera mendaftar dan persiapkan diri semaksimal mungkin karena persaingannya yang ketat.
“Antusiasme terhadap Beasiswa Sobat Bumi tidak pernah surut setiap tahunnya. Tahun lalu, bahkan pendaftarnya mencapai 10.121 mahasiswa. Mereka akan diseleksi ketat lewat berbagai tahapan melalui metode perangkingan, mulai dari administrasi, wawancara, dan focus group discussion," ujar Agus.
Beasiswa Sobat Bumi menjadi program yang mendukung pemerintah, khususnya dalam berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 4 yakni Pendidikan Berkualitas.
Pendaftaran Beasiswa Sobat Bumi dibuka hingga 24 Februari 2024 melalui laman pertaminafoundation.org. Adapun persyaratannya sebagai berikut:
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya