“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya dengan turut bekerja sama dengan organisasi profesi dan kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” ujar Soeko.
Kemenkes, tambah Budi, juga bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memastikan semua rumah sakit siap melakukan layanan penyakit kanker.
Dia berharap upaya ini sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat untuk mau pergi ke puskesmas, melakukan skrining dan pemeriksaan deteksi dini kanker.
Menurutnya, semua pihak perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif agar masyarakat mau pergi ke puskesmas untuk melakukan deteksi dini.
"Masyarakat jangan takut buat skrining dan periksa. Jika terdeteksi ada yang positif kanker, tidak perlu khawatir, bisa langsung rujuk ke rumah sakit karena sudah kami siapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya. Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” pungkasnya.
Baca juga:
Tinggalkan Gaya Hidup Rebahan Agar Terhindar dari Kanker Pankreas
Tak Hanya Wanita, Pria Bisa Divaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Penis
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya