Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Februari 2024, 05:32 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti menyampaikan, kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat sipil, dan masyarakat menjadi kunci mengatasi permasalahan sampah saat ini.

Socio-enterpreneur memegang peranan penting, sehingga perlu dibangun sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian yang efektif.

Serta, untuk mengembangkan inovasi teknologi dalam daur ulang plastik, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

"Keterlibatan aktif perusahaan dalam memproduksi dan menggunakan bahan ramah lingkungan, serta dukungan dari komunitas lokal untuk program-program daur ulang dan pengelolaan sampah, akan mempercepat langkah-langkah menuju pengurangan sampah plastik," ujar Vinda, dikutip dari laman resmi, Kamis (22/2/2024). 

Baca juga: Buang Sampah di Reko Waste Station Dapat Saldo E-wallet, Ini Caranya

Hal itu Vinda sampaikan dalam “Dialog Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission” dan “Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah” yang digelar KLHK  melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024). 

Kedua kegiatan tersebut menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024 dengan tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”.

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Direktur Jenderal PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati menambahkan, peringatan HPSN 2024 menjadi momentum penting dalam sejarah pengelolaan sampah di Indonesia.

Tepatnya, momentum untuk membangkitkan memori kolektif agar secara terus-menerus berupaya keras membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dengan cara-cara produktif.

"Urusan sampah harus menjadi bagian dari solusi terhadap triple planetary crisis yang dihadapi masyarakat global saat ini, yaitu climate change, biodiversity loss, dan pollution," ujarnya.

Sebagai langkah nyata melawan triple crisis tersebut, kata dia, khususnya perubahan iklim dan polusi, Pemerintah Indonesia melalui KLHK tengah mengembangkan kebijakan dan program mitigasi perubahan iklim dari sektor sampah dan limbah melalui komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

"KLHK juga tengah memimpin negosiasi di tingkat global dalam upaya menyusun kesepakatan internasional yang mengikat untuk mengakhiri polusi plastik atau intergovernmental negotiating committee (INC) to develop on international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution, including in the marine environment," imbuh Vivien.

Baca juga: Rekosistem dan Mandiri Capital Rilis Waste Station, Dorong Penghijauan di SCBD

Dialog kelola sampah

Sementara itu, pada Dialog Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission, para narasumber menjelaskan mengenai pilihan praktis menjadikan urusan sampah sebagai sektor pendukung pertumbuhan ekonomi skala kecil, menengah, dan skala besar.

Serta membahas gerakan penyadartahuan dan partisipasi masyarakat dalam usaha-usaha produktif mengatasi masalah, seperti membudayakan untuk memilah dan mengolah sampah.

Dialog ini menghadirkan lima narasumber yang berasal dari wakil Pemerintah Daerah, produsen, pegiat Bank Sampah, praktisi edukasi publik sekaligus praktisi TPS3R, dan pelaku usaha Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah

Pada sesi kedua rangkaian kegiatan HPSN 2024, ada agenda Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah yang terdiri dari dua buah buku, yakni Buku Saku Panduan Membentuk Bank Sampah Unit dan Buku Membangun Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah.

Penyusunan buku ini merupakan hasil kerja sama Ditjen PSLB3 KLHK dengan The Danish Environmental Protection Agency (The DEPA), dan Kedutaan Besar Denmark dalam program Strategic Sector Cooperation (SSC).

Ditulis oleh CEO Bank Sampah Bersinar Fei Febriyanti, buku panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha dalam membangun serta mengelola Bank Sampah.

Baca juga:

Selain kegiatan Dialog dan Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah, rangkaian Peringatan HPSN 2024 akan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan.

Mulai dari Seminar Road to International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution, Zero Waste Adventure Camp, Green Life Style Expo, Dialog Teknologi Pengelolaan Sampah Menuju Zero Waste Zero Emission, dan Dialog Pencapaian Jakstrada dan Penginputan SIPSN. 

Lalu, Dialog Business Matching antara Produsen dengan Mitra Produsen tentang Penerapan Permen LHK P.75/2019, Sosialisasi Sampah Spesifik yang Timbul Akibat Bencana (STAB), Dialog Belanja Online Minim Sampah, Workshop Peran Penyuluh Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, Penyerahan Penghargaan Adipura, dan Aksi Bersih Negeri.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
Pemerintah
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau