Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2024, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Pungkas Bahjuri Ali memaparkan tiga strategi penting untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di forum internasional.

Hal tersebut disampaikan Pungkas dalam The Asia-Pacific Forum On Sustainable Development (APFSD) 2024 di Bangkok, Thailand, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (22/2/2024).

Pertama, mempromosikan kebijakan-kebijakan transformasional yang berkontribusi pada pemulihan yang berkelanjutan.

Baca juga: Pengembangan Sains dan Teknologi Penting Capai SDGs

Kedua, memprioritaskan kebijakan dan investasi, termasuk investasi di bidang kesehatan dan pendidikan, serta meningkatkan kesempatan kerja bagi generasi muda.

Ketiga, mendorong pendanaan inovatif.

Pungkas menyampaikan, saat ini negara maju menghadapi sejumlah isu yang mendesak seperti bertambahnya populasi penduduk usia lanjut, transisi menuju ekonomi hijau, dan pekerjaan yang layak.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa upaya-upaya di masa depan akan mengatasi berbagai permasalahan tersebut.

APFSD merupakan forum tahunan yang inklusif untuk mendukung tindak lanjut dan tinjauan perkembangan Agenda 2030 untuk SDGs di tingkat regional Asia-Pasifik.

Baca juga: Ini 4 Kriteria Rumah Layak Huni Menurut Indikator SDGs

AFSD ke-11 itu diselenggarakan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN ESCAP) selama 20–23 Februari 2024.

Demi mendukung Agenda 2030, APFSD 2024 berfokus pada beberapa tujuan SDGs yakni Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan; Tujuan 2 Tanpa Kelaparan; Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim; Tujuan 16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh; dan Tujuan 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Tujuan pelaksanaan APFSD tahun ini antara lain meninjau implementasi SDGs, berbagi pengalaman, memperkuat kerjasama dan kemitraan, serta mendorong berbagai aksi dan solusi di kawasan untuk mempercepat pencapaian SDGs.

Selain menyampaikan tiga strategi penting untuk mencapai SDGs, Pungkas juga menuturkan dua poin utama dalam Country Statement Indonesia menuju Summit of the Future pada September 2024.

Pertama, reformasi sistem multilateral harus menjadi inti dari Summit of the Future. Kedua, memastikan multilateralisme memberikan hasil yang efektif dan inklusif.

Baca juga: Surat Utang Negara Seri SDGs Direspons Positif Investor

"Summit of the Future memberikan kesempatan bagi kita untuk memastikan dunia yang lebih damai dan menjunjung kesejahteraan untuk semua, termasuk peluang dan dukungan yang lebih baik bagi generasi muda untuk berkontribusi pada sektor-sektor produktif di masa depan," ujar Pungkas.

Pungkas menuturkan, Summit of the Future harus menghasilkan hasil yang berarti, konkret, dan berorientasi pada aksi.

APFSD 2024 dibuka langsung oleh Armida Salsiah Alisjahbana selaku Under-Secretary-General untuk PBB dan Sekretaris Eksekutif UN ESCAP.

Sejumlah negara dan organisai turut terlibat dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari tersebut.

Baca juga: Timor Leste Tertarik Pelajari Pemberdayaan Lewat SDGs Desa

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
LSM/Figur
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
LSM/Figur
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
Pemerintah
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
LSM/Figur
Populasi Hiu Paus Kian Terancam, Dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Baru
Populasi Hiu Paus Kian Terancam, Dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Baru
Pemerintah
Energi Bersih Diperkirakan Gantikan 75 Persen Kebutuhan Bahan Bakar Fosil
Energi Bersih Diperkirakan Gantikan 75 Persen Kebutuhan Bahan Bakar Fosil
Pemerintah
Setelah 20 Tahun, WTO Resmi Larang Subsidi Perikanan Ilegal dan Merusak
Setelah 20 Tahun, WTO Resmi Larang Subsidi Perikanan Ilegal dan Merusak
Pemerintah
Menteri LH: Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Persetujuan Lingkungan
Menteri LH: Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Persetujuan Lingkungan
Pemerintah
Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim
Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim
Swasta
Lewat SuperSUN, PLN Hadirkan Energi Terbarukan untuk Dukung Pemerataan Akses Teknologi Pembelajaran di Maluku Utara
Lewat SuperSUN, PLN Hadirkan Energi Terbarukan untuk Dukung Pemerataan Akses Teknologi Pembelajaran di Maluku Utara
BUMN
ITDC Perkuat Konservasi Kawasan KEK Mandalika melalui Penanaman Mangrove
ITDC Perkuat Konservasi Kawasan KEK Mandalika melalui Penanaman Mangrove
BUMN
Inisiatif Global Baru: IUCN Bentuk Kelompok Konservasi Mikroba
Inisiatif Global Baru: IUCN Bentuk Kelompok Konservasi Mikroba
Pemerintah
Kembangkan Kapasitas PLTN, Asia Tenggara Perlu Investasi 208 Miliar Dollar AS
Kembangkan Kapasitas PLTN, Asia Tenggara Perlu Investasi 208 Miliar Dollar AS
Swasta
Derawan Bangun TPS3R, Dorong Pariwisata Berkelanjutan
Derawan Bangun TPS3R, Dorong Pariwisata Berkelanjutan
LSM/Figur
KTM Solutions Ingatkan Laporan ESG Bukan Sekadar Dokumen Kepatuhan
KTM Solutions Ingatkan Laporan ESG Bukan Sekadar Dokumen Kepatuhan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau