KOMPAS.com - Papua menjadi provinsi dengan angka kematian bayi di Indonesia pada 2020.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Mortalitas di Indonesia, angka kematian bayi di Papua mencapai 38,17 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Itu berarti ada sekitar 38 bayi berusia di bawah satu tahun yang meninggal per 1.000 kelahiran hidup.
Baca juga: Angka Kematian Ibu di DKI Jakarta Terendah se-Indonesia
Data tersebut disarikan BPS berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020. Selain Papua, angka kematian bayi yang tinggi terjadi di wilayah Indonesia timur.
Mayoritas dari 10 provinsi dengan angka kematian bayi tertinggi di Indonesia terjadi di Indonesia timur.
Berikut 10 provinsi dengan angka kematian bayi tertinggi di Indonesia.
Untuk diketahui, angka kematian bayi secara nasional adalah 16,85 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data tersebut, terjadi ketimpangan yang besar antara wilayah timur dengan angka nasional.
Baca juga: Angka Kematian Ibu di Papua Tertinggi di Indonesia
Bila dibandingkan lebih jauh lagi, situasi di Papua mengalami ketimpangan yang tinggi disandingkan di DKI Jakarta sebagai provinsi dengan angka kematian bayi terendah di Indonesia.
Angka kematin bayi di DKI Jakarta sebesar 10,38 kematian per 1.000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi adalah indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat.
Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap lingkungan tempat orangtua bayi tersebut tinggal.
Baca juga: Angka Kematian Neonatal Turun 53 Persen dalam 20 Tahun
Menurut BPS, kondisi bayi juga sangat erat kaitannya dengan status sosial orangtua mereka.
Angka kematian bayi mencerminkan besarnya masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kematian bayi seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan lain-lain.
Selain itu, angka kematian bayi juga mencerminkan tingkat kesehatan ibu.
Baca juga: Angka Kematian Bayi Indonesia Turun 90 Persen dalam 50 Tahun
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya