Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Bisa Kurangi Gejala Maag dan GERD, Asal Jaga Jenis Makanan

Kompas.com, 13 Maret 2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa dapat membantu mengurangi kejadian dan keparahan dari penyakit yang berkenaan dengan asam lambung seperti Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) dan maag.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Muhammad Firhat Idrus, dalam webinar tentang puasa bagi penderita penyakit lambung. 

"Puasa itu justru malah mengurangi kejadian atau mengurangi keparahan dari GERD," kata Firhat, dikutip dari Antara, Rabu (13/3/2024). 

Ia menjelaskan, puasa “memaksa” seseorang untuk makan secara teratur tiap harinya di jam yang sama yakni saat buka puasa dan makan sahur.

Kondisi itu dapat memperbaiki gejala maag atau GERD yang banyak terjadi di masyarakat. Sebab, membantu menormalkan kembali kondisi tubuh seseorang dengan penyakit lambung.

"Di mana beberapa penyebabnya biasanya terjadi karena seseorang tersebut tidak memiliki pola makan yang baik," terangnya. 

Baca juga: 6 Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadhan sejak Dini

Maag, atau dalam bahasa medis disebut dispepsia adalah suatu sindrom yang memiliki gejala khas seperti rasa tidak nyaman, mual, nyeri, muntah, kembung dan cepat kenyang.

Di antara gejala tersebut, kondisi bisa semakin parah ketika asam lambung naik ke kerongkongan yang disebut GERD.

Dengan pola makan yang teratur, kata Firhat, maka asam akan keluar dari lambung di jam yang tepat dengan asupan makanan yang cukup sehingga tidak menyebabkan nyeri atau rasa tidak nyaman.

Hal yang harus dihindari penyakit asam lambung saat puasa

Firhat menjelaskan, meski makan di jam yang tepat, mengonsumsi makanan terlalu berlebihan juga dapat menyebabkan asam lambung naik, sehingga terjadi maag dan GERD berkepanjangan saat bulan puasa.

“Kenapa maag pada bulan puasa sering kambuh, itu karena konsumsi semua jenis makanan penyebab maag dan GERD di waktu yang sama dalam jumlah yang banyak, jadi lambung mendapatkan semua jenis pemicu asam lambung di waktu yang sama, itu bisa jadi penyebab utamanya,” kata dia. 

Firhat pun menyarankan untuk tidak mengonsumsi berbagai jenis gorengan, santan, makanan pedas, maupun berminyak saat berbuka puasa maupun sahur.

Selain itu, hindari makanan jeroan, gajih, dan kopi jika tidak ingin maag kambuh di tengah ibadah puasa.

Dengan demikian, kata dia, kekambuhan penyakit lambung yang diderita seseorang saat berpuasa sejatinya diakibatkan jenis makanan dan cara makan yang kurang baik saat sahur maupun berbuka.

Baca juga:

Firhat menjelaskan, makanan tinggi lemak dapat memicu produksi asam lambung, serta membuat kerongkongan lebih relaks, yang dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Selain makanan tinggi lemak dan pedas, kata dia, minuman yang bersifat asam seperti jeruk dan anggur, serta minuman bersoda juga dapat mempengaruhi hal tersebut.

Lebih lanjut, Firhat menjelaskan, pola makan "balas dendam" yang berlebihan pada saat sahur atau waktu berbuka puasa juga dapat mempengaruhi timbulnya penyakit yang berkaitan dengan asam lambung.

Oleh karena itu, ia mengimbau para penderita penyakit asam lambung untuk berpuasa dengan tetap memperhatikan jenis makanan dan cara makan yang baik, agar penyakit lambung tidak mengganggu ibadah puasa. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau