Di AS misalnya, sejumlah universitas membuat pusat penilaian industri yang didanai oleh pemerintah untuk mengetahui estimasi konsumsi energi dan emisi UKM.
Sedangkan di China, pelaku UKM didorong untuk melakukan sertifikasi efisiensi energi.
Sertifikasi ini menjadi dasar bagi perusahaan besar untuk mengambil produk UKM tersebut.
Baca juga: ABB Ajak Industri Ikut Gerakan Efisiensi Energi, Kejar Emisi Bersih
Bo Shen menuturkan, di Indonesia setidaknya ada tiga cara efektif untuk mendorong penghematan energi di UKM sehingga dapat menekan emisi GRK dari sektor ini.
Pertama, menyediakan sistem yang terstandarisasi dan transparan untuk melacak, menilai, serta mengkomunikasikan kinerja energi UKM.
Kedua, adanya skema evaluasi yang didukung pemerintah dalam peningkatan citra usaha.
Ketiga, keberadaan target dekarbonisasi yang jelas bagi pemerintah, perusahaan multinasional dan UKM.
Baca juga: Komitmen Pemerintah Indonesia Kurangi Emisi Gas Metana Dipertanyakan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya