KOMPAS.com - Menurut laporan terbaru dari perusahaan teknologi dan pemantau kualitas udara Swiss, IQAir, hanya tujuh negara di dunia yang mencapai tingkat polusi udara yang aman pada tahun 2023.
Dalam World Air Quality Report 2023 yang baru dirilis minggu ini, data diambil dari lebih 30.000 stasiun pemantauan di 134 negara, wilayah, dan daerah.
Dari jumlah tersebut, 124 di antaranya ditemukan melanggar tingkat aman PM2.5 (bahan partikulat halus), menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Partikel mikroskopis ini, berukuran diameter kurang dari 2,5 mikrometer atau 0,00025 sentimeter (cm), dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru dan bahkan mencapai aliran darah.
Baca juga: Laporan IQAir: Kualitas Udara Indonesia Terburuk se-Asia Tenggara
Penyakit ini dikaitkan dengan penyakit jantung dan paru-paru, tekanan darah tinggi, peningkatan risiko asma, depresi dan kecemasan, serta kematian dini.
Dilansir dari Kompas.com, PM2,5 terdiri atas berbagai partikel unsur dan zat di antaranya mineral seperti kalium (K), natrium (Na), aluminium (Al), selenium (Se), kobalt (Co), arsen (As), silikon (Si), kalsium (Ca), seng (Zn), timbal (Pb), sulfat (SO4), mangan (Mn), besi (Fe), karbon organik, amonium (NH4), dan senyawa organik volatil (VOC) seperti formalin dan benzena.
WHO menetapkan ambang batas konsentrasi PM2,5 sebesar 15 mikrogram per meter kubik per 24 jam, dan 5 mikrogram per meter kubik per tahun.
Tujuh negara yang memenuhi pedoman aman lima mikrogram per meter kubik udara (µg/m3) atau kurang, adalah Australia, Estonia, Finlandia, Grenada, Islandia, Mauritius, dan Selandia Baru.
Di Eropa, Islandia memiliki udara terbersih, dengan 4µg/m3. Kemudian diikuti oleh Estonia dengan 4,7µg/m3, lalu Finlandia dengan 4,9µg/m3.
Dalam gambar berikut, skala warna digunakan untuk menunjukkan tingkat polusi. Dari sini, diketahui banyak negara Eropa yang masuk dalam kategori hijau, yang menunjukkan tingkat polusi hingga dua kali lipat dari standar aman.
Dimulai dari negara yang tingkat polusinya paling rendah, yaitu Swedia, Irlandia, Norwegia, Portugal, Liechtenstein, Denmark, Inggris, Andorra, Latvia, Ukraina, Belanda, Luksemburg, Swiss, Jerman, Belgia, Prancis, Austria, Spanyol, dan Rusia.
Kota-kota di Eropa telah menunjukkan peningkatan sejak laporan tahun 2022, dengan 54 persen kota berklasifikasi hijau pada tahun 2023, dibandingkan dengan 39 persen pada tahun sebelumnya, dikutip dari Euronews.com, Kamis (21/3/2024).
Dalam kategori kuning yang menunjukkan tingkat polusi hingga tiga kali di atas standar aman, adalah negara-negara Eropa seperti Lituania, Republik Ceko, Hongaria, Malta, Slovakia, Bulgaria, Kroasia, Polandia, Siprus, Slovenia, dan Italia.
Lalu, dalam kategori oranye yang berarti hingga lima kali di atas tingkat aman, di antaranya adalah Moldova, Rumania, Albania, Yunani, Turki, Serbia, dan Montenegro.
Baca juga:
Adapun negara-negara dengan kualitas udara terburuk banyak ditemukan di Asia Selatan dan Tengah, yang merupakan rumah bagi 10 kota paling tercemar di dunia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya