Sebagai informasi, ekonomi sirkular adalah model atau sistem ekonomi yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mendesain produk agar memiliki daya guna selama mungkin, dan mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam siklus produksi.
Ekonomi sirkular tidak hanya soal mengelola limbah melalui praktik daur ulang, melainkan juga tentang efisiensi sumber daya, dan mencakup serangkaian intervensi di seluruh rantai pasok.
“Tidak hanya soal mengelola waste, ekonomi sirkular berdampak untuk diversifikasi ekonomi, lingkungan, sosial, masa depan kita,” ujar Senior Advisor Program dan Kebijakan Strategis Energi Terbarukan UNDP Indonesia Verania Andria.
Baca juga: Ekonomi Sirkular: Pengertian, Prinsip, dan Manfaatnya
Ekonomi sirkular juga menjadi bagian untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Di antaranya, Tujuan 8 tentang pertumbuhan ekonomi, Tujuan 11 kota-kota yang berkelanjutan, Tujuan 12 konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, Tujuan 13 perubahan iklim, Tujuan 14 ekosistem laut, dan Tujuan 15 ekosistem daratan.
Adapun penerapan ekonomi sirkular di lima sektor yang difokuskan Indonesia berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 593-638 triliun pada 2030.
Serta menciptakan penghematan rumah tangga tahunan hampir 9 persen dari anggaran atau setara dengan Rp 4,9 juta atau USD 344 per tahun, dan menciptakan 4,4 juta pekerjaan dengan 75 persen di antaranya untuk perempuan.
Penerapan ekonomi sirkular di Indonesia juga dapat mengurangi emisi CO2e sebesar 126 juta ton dan mengurangi penggunaan air 6,3 miliar meter kubik di 2030. Tak hanya itu, ekonomi sirkular mampu mengurangi sampah hingga 50 persen pada 2030.
Oleh karena itu, para narasumber dalam Talkshow "Exploring Future Opportunities and Challenges of Circular Economy in Advancing SDGs in Indonesia” atau "Menjelajahi Kesempatan dan Tantangan Ekonomi Sirkular dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia" menekankan pentingnya sistem baru ini.
Adapun talkshow ini menjadi penutup rangkaian agenda ekonomi sirkular sejak 2022, yang digelar UNDP Indonesia melalui SDG Academy Indonesia, bekerja sama dengan Nippon Closures Co., Ltd dan ICMG.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya