Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
360info

360info adalah layanan informasi publik nirlaba independen yang berkantor pusat di Monash University, Melbourne. 360info berkolaborasi dengan banyak pakar, peneliti, jurnalis, dan akademisi dengan beragam keahlian yang relevan.

Sasi Laut, Penjaga Ketahanan Pangan di Tengah Ancaman Krisis Iklim

Kompas.com - 30/03/2024, 14:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MEMANCING secara bertanggung jawan dan berkelanjutan atau dikenal sebagai Sasi Laut adalah pusat dari kehidupan masyarakat di kepulauan Maluku.

Kehidupan sehari-hari di 1.340 pulau di Maluku berkisar pada laut. Akibatnya, mata pencarian mereka sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Pada saat stok ikan di Indonesia menurun, Sasi Laut yang merupakan tradisi turun temurun, dapat membantu menjaga ketahanan pangan.

Perubahan suhu laut memengaruhi terumbu karang, siklus perkembangbiakan, migrasi, dan populasi secara keseluruhan.

Nelayan semakin sulit menentukan waktu terbaik untuk melaut karena pola cuaca yang semakin tidak menentu dan ekstrem.

Baca juga: 1 dari 3 Bayi di Indonesia Kurang Makan Daging, Telur, dan Ikan

Sasi Laut bertujuan untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan.

Sasi Laut juga merupakan cara untuk menangani penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur.

Sasi melarang anggota masyarakat untuk mengambil apa pun yang berhubungan dengan sumber daya alam, untuk waktu tertentu, di daerah tertentu, baik di hutan, lahan pertanian, atau laut.

Sasi diberlakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam suku dan kesejahteraan anggota suku.

Masyarakat kepulauan Maluku, khususnya di wilayah Maluku Tengah, memiliki lembaga adat yang disebut kewang yang berperan sebagai polisi adat (suku) dan bertanggung jawab atas pelaksanaan sasi. Tugas kewang termasuk mengawasi wilayah mereka baik di laut maupun di darat. 

Baca juga: Ikan Pari Jawa Dinyatakan Punah, Aktivitas Manusia Jadi Penyebabnya

Dalam struktur kepemimpinan adat, kewang dipimpin oleh seorang kepala kewang yang disebut Latu Kewano yang dipilih dari mataruma (kekerabatan) tertentu secara turun-temurun.

Kepala adat dibantu oleh anak-anak kewang. Mereka harus rajin, jujur, cerdas, sehat, berani dan gagah. 

Kewang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan sasi. Kewang menjalankan tugasnya demi tegaknya hukum sasi dan ketertiban masyarakat dalam mengelola ladang, hutan, dan laut.

Mereka mengawasi hutan dan laut, memasang rambu-rambu sasi, dan meminta moul (upacara yang diadakan oleh kepala kewang untuk membuka dan menutup sasi) pada malam hari.

Anak Kewang bertugas sebagai petugas yang mengatur persidangan bagi mereka yang dituduh melanggar sasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau