Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rekomendasi Hampers Lebaran Ramah Lingkungan

Kompas.com, 2 April 2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Idul Fitiri atau Lebaran adalah salah satu hari besar yang ditunggu-tunggu oleh muslim seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Lebaran menjadi momen yang gegap gempita dan dipenuhi kebahagiaan setelah kita menjalani ibadah puasa sebulan lamanya selama Ramadhan.

Menjelang Lebaran, beberapa di antara kita memiliki tradisi mengirim hantaran atau hampers sebagai salah satu sarana berbagi kebahagiaan.

Baca juga: 4 Cara Mengurangi Sampah Saat Mudik Lebaran

Hantaran atau hampers memiliki berbagai jenis mulai dari makanan, perlatan dapur, pakaian, perabot rumah, dan lain sebagainya.

Di satu sisi, tingginya hampers berpotensi meningkatkan tumpukan sampah. Di sisi lain, gaya hidup ramah lingkungan semakin berkembang di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, memilih hampers yang ramah lingkungan menjadi salah satu upaya yang tepat menjelang Lebaran.

Dengan demikian, kita bisa melakukan tiga hal sekaligus yaitu mengurangi tumpukan sampah, mendukung gaya hidup ramah lingkungan, dan berbagi kebahagiaan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima contoh hampers Lebaran ramah lingkungan.

Baca juga: Sambut Lebaran, Selalu Lakukan 4 Hal Berikut agar Tubuh Tetap Sehat

1. Zero waste kit

Ilustrasi sedotan stainless steel.FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi sedotan stainless steel.

Zero waste kit merupakan peralatan-peralatan yang bisa dipakai berulangkali sehingga meminimalisasi penggunaan sampah.

Contoh zero waste kit adalah serbet sebagai pengganti tisu, sedotan stainless steel untuk mengurangi pemakaian sedotan platik, tas belanja untuk mengurangi sampah plastik, wadah minuman sebagai pengganti botol plastik, dan lain-lain.

Produk-produk zero waste kit bisa dengan mudah ditemukan di niaga daring atau marketplace.

Hampers zero waste kit bisa menjadi jenis hantaran yang sangat berguna untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

Baca juga: Rekomendasi 4 Kemasan Hamper Lebaran Eco-Friendly, Apa Saja?

2. Perabotan ramah lingkungan

Kebanyakan perabotan yang biasa kita pakai sebetulnya sangat sulit terurai dan berakhir begitu saja di tempat pembuangan akhir jika sudah rusak.

Contohhnya adalah sapu plastik, sikat botol dari plastik, sikat wajan dari plastik, spons, dan lain-lain.

Hampers perabotan ramah lingkungan bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal-hal tersebut.

Contohnya adalah sapu, pengki kecil, sikat botol, sikat wajan, dan sikat piring yang terbuat dari kayu dan sabut kelapa.

Bahan baku yang dipakai dalam perabotan ramah lingkungan bisa terurai sehingga bisa meminimalisasi pencemaran lingkungan.

Baca juga: Yuk, Rayakan Lebaran yang Ramah Lingkungan dengan 5 Tip Berikut

3. Alat berkebun

Ilustrasi alat berkebun, ilustrasi peralatan berkebun.SHUTTERSTOCK / Stock-Asso Ilustrasi alat berkebun, ilustrasi peralatan berkebun.

Memberi hampers berupa alat berkebun memang merupakan hadiah yang anti-mainstream, namun memiliki nilai yang tinggi.

Peralatan berkebun bisa mendorong penerima hadiahnya untuk mulai berkebun di rumahnya.

Dengan berkebun, rumah bisa terasa lebih asri dan memperbanyak oksigen di sekitarnya.

Contoh peralatan berkebun seperti sekop kecil, sarung tangan, penyiram tanaman, pot, bibit, dan lain-lain.

4. Tanaman hias

Ilustrasi tanaman hias di pot gantung.SHUTTERSTOCK/TIPPYTORTUE Ilustrasi tanaman hias di pot gantung.

Tanaman hias juga merupakan hampers yang anti-mainstream, namun tetap memiliki nilai yang tinggi. Memberikan tanaman hias bisa membuat kesan hijau.

Apalagi bila si penerima hampers penyuka tumbuhan, memberikan tanaman hias menjelang Lebaran bisa menjadi pilihan yang tepat.

Contoh tanaman hias seperti kaktus, lavender, cocor bebek, lidah mertua, sirih gading, anggrek, dan lain-lain.

Baca juga: Strategi Mudik sebagai Bagian dari Mengatur THR Lebaran

5. Kupon

Ilustrasi voucher potongan hargaSHUTTERSTOCK Ilustrasi voucher potongan harga

Kupon gratis bisa menjadi salah satu ide unik dan pilihan yang tidak biasa untuk hampers Lebaran.

Contohnya kupon makan gratis, kupon belanja, kupon menginap di hotel dan lainnya.

Selain kupon, kita juga bisa memberi "mentahan" alias uang tunai.

Selain meminimalisasi sampah, memberi hampers dalam bentuk kupon atau uang bisa dipakai oleh penerimanya sesuai kebutuhan.

Baca juga: Libur Lebaran, BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Bisa Akses Pelayanan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
2025 Termasuk Tahun Paling Panas Sepanjang Sejarah, Mengapa?
LSM/Figur
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
LSM/Figur
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
LSM/Figur
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
LSM/Figur
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
LSM/Figur
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Pemerintah
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
LSM/Figur
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Swasta
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Pemerintah
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Pemerintah
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Pemerintah
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
BUMN
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau