Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Urutan Kedua Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia

Kompas.com, 3 April 2024, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengungkapkan, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan risiko bencana terbesar di dunia.

World Risk Report (WRR) 2023 melaporkan, Indonesia memiliki skor World Risk Index (WRI) sebesar 43,5 dari 100 yang menempatkan "Bumi Pertiwi" menjadi urutan kedua.

Sedangkan urutan pertama negara dengan risiko bencana terbesar di dunia menurut WRR 2023 adalah Filipina dengan skor 46,86.

Baca juga: Smart Aviation Bantu Tangani Bencana dengan Teknologi Modifikasi Cuaca

"Indonesia menduduki peringkat kedua dari 193 (negara) pada WRR 2023," kata Prasinta dalam peluncuran Hari Kesiapsiagaan Bencana, Selasa (2/3/2024).

Prasinta mengungkapkan indeks risiko bencana dari WRI tersebut mengkaji tingkat kebencanaan berdasarkan komponen bahaya, tingkat terpapar, dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Dia menyebutkan, kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima.

"Oleh karena itu masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan membangun kembali kehidupan setelah terkena bencana atau build back better," ujarnya, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Keterlibatan Perempuan dalam Peringatan Dini Bencana Perlu Ditingkatkan, Ini Alasannya

Menurut Prasinta, kesiapsiagaan bencana merupakan upaya untuk mengantisipasi dan merespons bencana secara efektif yang perlu dibangun sejak dini, sehingga dapat menghadapi kemungkinan kejadian bencana yang terjadi tiba-tiba.

Terlebih, Indonesia yang berada di daerah tropis dan terletak pada pertemuan dua samudera dan benua membuat negara ini rawan akan bencana.

Contoh bencana yang dimaksud seperti banjir bandang, tanah longsor, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan kekeringan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Prasinta mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut serta dan berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca juga: Kepala BNPB Sebut RI Hadapi Anomali Bencana, Ada Karhutla dan Banjir

Peringatan bakal diadakan pada 26 April 2024. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan membunyikan kentongan, lonceng, atau sirene pada pukul 10.00 waktu setempat.

"Mari kita kenali ancaman bencana, pahami risiko bencana, tingkatkan budaya sadar bencana," ucapnya.

Hari Kesiapsiagaan Bencana telah diperingati sejak 2017 silam. Tahun ini kegiatan tersebut berpusat di Kota Padang, Sumatera Selatan.

Selain diikuti masyarakat di seluruh Indonesia, kegiatan tersebut secara khusus diikuti oleh 17 provinsi, 30 kabupaten atau kota, dan 180 desa atau kelurahan yang diintervensi program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Baca juga: HK Gerak Cepat Turunkan Bantuan Alat Berat Atas Bencana Pariaman

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau