Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, berbagai upaya untuk menangani dan mengurangi jumlah timbulan sampah tersebut telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan menyelenggarakan Mudik Minim Sampah.
Baca juga: Pulau Sampah Semakau Bikin Singapura Jadi Negara Paling Bersih di Asia
“Tahun ketujuh ini, ada sesuatu yang baru karena Mudik Minim Sampah ini menjadi bagian integral dari mudik nasional,” kata Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar.
Ia menjelaskan, KLHK juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk dapat mengkampanyekan Mudik Minim Sampah ini di wilayah masing-masing.
Beberapa kota yang diperkirakan akan terdapat potensi pergerakan mudik paling banyak seperti kota-kota yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat telah dikoordinasikan secara langsung di lapangan sejak beberapa saat yang lalu.
Selain itu, KLHK juga sudah berdiskusi dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik, bank sampah dan asosiasi yang lain untuk membantu menjadi pengambil alih produsen sampah dengan memperhatikan sampah yang sudah dipilah.
"Harapannya dengan berbagai upaya yang nantinya akan dilakukan ini, dapat mengantisipasi beban timbulan sampah yang melonjak saat puncak mudik dan memastikan sampah dapat ditangani dengan baik," pungkasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya