Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Kompas.com - 29/04/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Asia Tenggara mengalami panas esktrem yang berlangsung.

Maret, April, dan Mei biasanya merupakan bulan-bulan terpanas dan terkering sepanjang tahun di Asia Tenggara. Namun, kondisi tahun ini diperburuk oleh fenomena El Nino.

Di Thailand, puluhan orang tewas akibat suhu panas sejak awal tahun, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Karhutla Landa Kota Balikpapan, 167 Titik Panas Terdeteksi se-Kaltim

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, 30 orang meninggal dunia akibat heat stroke atau sengatan panas sejak 1 Januari hingga 17 April.

Suhu di Bangkok, Thailand mencapai 40,1 derajat celsius pada Rabu (24/4/2024). Temperatur serupa juga terjadi pada Kamis (25/4/2024).

Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand Direk Khampaen mengimbau orang-orang khusus seperti lanjut usia, pengidap penyakit tertentu, dam obesitas untuk tetap berada di dalam rumah dan minum air secara teratur.

Sementara itu, Filipina mengumumkan penangguhan kelas tatap muka di semua sekolah negeri selama dua hari pada Senin (29/4/2024) dan Selasa (30/4/2024) setelah hari panas yang memecahkan rekor di Manila.

Baca juga: Maret, Bulan dengan Rekor Suhu Terpanas Global, Picu Bencana Ekstrem

Suhu di Manila mencapai 38,8 derajat celsius pada Sabtu (27/4/2024), dengan indeks panas mencapai 45 derajat celsius.

Banyak sekolah di Filipina tidak memiliki pendingin ruangan (AC) sehingga para siswa terpaksa kepanasan di ruang kelas yang padat dan berventilasi buruk apabila sekolah tetap dilanjutkan.

Cuaca panas di Filipina terus berlanjut pada Minggu (28/4/2024). Banyak orang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan ber-AC dan kolam renang.

Di sisi lain, Myanmar mencatat suhu antara 3 sampai 4 derajat celsius lebih tinggi dibandingkan rata-rata April, menurut pemantau cuaca pekan lalu.

Baca juga: BMKG: Tahun 2023 Rekor Suhu Terpanas, Dampak Aktivitas Industri

Pada Minggu, badan cuaca nasional memperkirakan suhu di pusat kota Mandalay bisa meningkat hingga 43 derajat celsius.

Kementerian Air dan Meteorologi di Kamboja memperingatkan bahwa suhu juga bisa mencapai 43 derajat celsius di beberapa wilayah di negara itu pada pekan ini.

Kementerian Kesehatan Kamboja menyarankan masyarakat untuk memantau kesehatan mereka selama cuaca panas terkait perubahan iklim.

Suhu di Vietnam juga diperkirakan akan tetap tinggi selama lima hari ke depan dengan perkiraan suhu mencapai 41 derajat celsius di wilayah utara.

Badan cuaca Vietnam mengatakan, cuaca akan tetap sangat panas hingga akhir April. Kondisi yang lebih dingin diperkirakan terjadi pada Mei.

Baca juga: Suhu Bumi Hampir Lampaui Ambang Batas, Perusahaan Migas Getol Ekspansi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Swasta
Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan 'ESG Tech Environmental Services'

Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan "ESG Tech Environmental Services"

Swasta
PBB: Planet yang Sehat  Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

PBB: Planet yang Sehat Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

LSM/Figur
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Pemerintah
Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah
Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Swasta
HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Swasta
Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Pemerintah
Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

LSM/Figur
Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau