KOMPAS.com - Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka program studi (prodi) baru yaitu Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) di Fakultas Biologi.
PKKH dibentuk untuk mencetak para profesional pengelola keanekaragaman hayati di level nasional maupun global.
Dekan Fakultas Biologi UGM Budi Setiadi Daryono mengatakan, prodi tersebut merupakan langkah awal sekaligus pembuka sejarah untuk memperkuat posisi dan peran strategis biologi dalam menopang Indonesia sebagai negara megabiodiversitas dunia.
Baca juga: OIKN Terima Pinangan Belanda, Kembalikan Keanekaragaman Hayati Nusantara
"Pembukaan prodi ini, kita juga ingin memperkuat implementasi Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia," ujar Budi sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (11/5/2024).
Menurut dia, prodi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia yang fokus untuk mencetak kurator keanekaragaman hayati, setelah Cambridge University di Inggris.
Budi menyampaikan, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI) atau Indonesia Biologist Association (IBA).
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Biologi UGM Eko Agus Suyono menuturkan, melalui prodi profesi tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati.
Baca juga: Indonesia Tandatangani Perjanjian Internasional Konservasi Hayati Laut Lepas
Selain itu, peserta prodi profesi ini mendapatkan keterampilan praktis dalam manajemen koleksi serta kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.
Di samping itu, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumnus untuk bergabung menjadi anggota IBA.
IBA berdiri di 2022 dan berkedudukan di Yogyakarta sebagai satu-satunya organisasi profesi biologi di Indonesia.
"Berbadan hukum yang resmi dan sah yang bertujuan sebagai pemersatu, pembina, dan pemberdaya biolog di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Krisis Keanekaragaman Hayati Tak Lepas dari Perubahan Iklim
Ketua IBA Ario Setra Setiadi menyampaikan, pembentukan Prodi PKKH menjadi langkah penting dalam memastikan pelestarian dan penelitian lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati Indonesia.
Dia menambahkan, sangat penting untuk memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang terlatih dengan baik.
Para ahli tersebut tidak hanya memastikan koleksi hayati yang berharga terjaga dengan baik, tetapi juga dapat berperan dalam mengidentifikasi spesies-spesies yang membutuhkan perlindungan khusus.
"Serta mengelola informasi penting tentang kehidupan di bumi," papar Ario.
Dengan memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang berkualitas, diharapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia lebih mampu melestarikan keanekaragaman hayati yang luar biasa dengan tantangan lingkungan yang kompleks di masa depan.
Baca juga: PTAR Ajak 123 Mahasiswa Peduli Keanekaragaman Hayati
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya