KOMPAS.com - Dari 38 provinsi di Indonesia, baru tiga provinsi yang memiliki prevalensi stunting di bawah target nasional 14 persen.
Keempat provinsi tersebut adalah Bali dengan prevalensi stunting 7,2 persen, Jambi dengan prevalensi stunting 13,5 persen, dan Riau dengan prevalensi stunting 13,6 persen.
Temua tersebut mengemuka berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan.
Baca juga: 23 Provinsi Punya Prevalensi Stunting di Atas Nasional
Untuk diketahui, rencana pemerintah menargetkan prevalensi stunting di bawah 14 persen pada 2024 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Meski demikian, jumlah provinsi dengan prevalensi stunting di bawah 14 persen pada 2023 sedikit lebih baik bila dibandingkan 2022.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, hanya ada satu provinsi yang dengan prevalensi stunting di bawah 14 persen yaitu Bali dengan 8,0 persen.
Provinsi Bali kembali mengalami penurunan prevalensi stunting dari 8,0 persen pada 2022 menjadi 7,2 persen pada 2023.
Baca juga: Perubahan Iklim Berkaitan Erat dengan Kasus Stunting
Provinsi Jambi mengalami penurunan prevalensi stunting yang signifikan, dari 18,0 persen pada 2022 menjadi 13,5 persen pada 2023.
Provinsi Lampung juga mengalami penurunan prevalensi stunting yang besar, dari 15,2 persen menjadi 13,6 persen.
Sementara itu, DKI Jakarta justru mengalami kenaikan prevalensi stunting, dari 14,8 persen pada 2022 menjadi 17,6 persen pada 2023.
Daerah Istimewa Yogyakarta juga mengalami kenaikan prevalensi stunting, dari 16,4 persen pada 2022 menjadi 18,0 persen pada 2023.
Baca juga: 10 Provinsi dengan Prevalensi Stunting Tertinggi 2023
Di sisi lain, prevalensi stunting nasional pada 2023 hanya turun 0,1 persen bila dibandingkan 2022.
Menurut SKI 2023, prevalensi stunting nasional pada 2023 sebanyak 21,5 persen. Sedangkan berdasarkan SSGI 2022 prevalensi stunting nasional pada 2022 adalah 21,6 persen.
Dari 38 provinsi di Indonesia, lebih dari setengahnya atau 23 provinsi memiliki prevalensi stunting di atas nasional.
Dengan demikian, hanya ada 15 provinsi yang memiliki prevalensi stunting di bawah angka nasional atau 21,5 persen.
Baca juga: Partisipasi Masyarakat di Posyandu Jadi Kunci Penurunan Stunting
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya