Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 12 Mei 2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan, digitalisasi di desa memiliki banyak manfaat, mulai dari mengatasi persoalan stunting hingga mengurangi dampak atau mitigasi bencana.

Hal tersebut dia sampaikan kepada wartawan usai menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Digital Desa Cerdas Fase III Tahun 2024 di Jakarta, Sabtu (11/5/2024) malam.

Gus Halim, sapaannya, menuturkan stunting bisa ditangani dengan digitalisasi karena informasinya bisa diakses dengan waktu yang sangat pendek.

Baca juga: Digitalisasi Industri Makanan dan Minuman Menuju Green Industry

Cepatnya informasi yang bisa diakses melalui digitalisasi juga dapat dipakai sebagai upata mitigasi bencana.

"Nanti, digitalisasi ini kemudian dikembangkan untuk desa-desa rawan bencana. Banyak alat-alat yang sudah bisa dibuat diterapkan di desa untuk deteksi dini bencana," kata Gus Halim, sebagaimana dilansir Antara.

Sejalan dengan itu, Gus Halim menuturkan Kemendes PDTT memiliki program Desa Digital yang diharapkan mampu mempercepat pembangunan desa secara maksimal, termasuk melalui digitalisasi.

Baca juga: Pemerintah Gandeng Tony Blair Institute Digitalisasi Sistem Kesehatan

Salah satu pengembangan dari program Desa Digital adalah bimtek kader digital.

"Nah, hari ini bagian dari semua proses itu. Agar digitalisasi desa bisa dilakukan dengan cepat, maka ada program-program yang dilakukan oleh pemerintahan desa, di antaranya adalah pelatihan atau pembimbingan teknis untuk kader desa digital," ucapnya.

Sebelumnya, dia berharap agar para kader digital desa mengimplementasikan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dari bimtek yang diikuti.

Baca juga: 3 Faktor Keberhasilan Transisi Energi: Dekarbonisasi, Desentralisasi, dan Digitalisasi

"Segera implementasikan seluruh pengetahuan yang telah dilatih di bimtek ini," tutur Gus Halim.

Dia juga mengajak kader digital desa beserta pemerintah desa dan masyarakat desa agar bersama-sama ikut membangun desa.

Di samping itu, dia turut mengajak seluruh kader desa yang mengikuti bimtek fase III agar tetap menjaga ikatan kekeluargaan yang telah terjalin selama mereka mengikuti bimtek 10 hari di Jakarta.

Baca juga: Amartha Digitalisasi Desa lewat Program Kemitraan Agen

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau