Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putera Sampoerna Foundation Padukan Kurikulum Merdeka dan Global

Kompas.com - 18/05/2024, 06:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

“Selama bersekolah di Sampoerna Academy sembilan bulan terakhir saya melihat perubahan signifikan pada anak saya, Sabrina," ujar Donna dalam talk show “Mensinergikan Pendidikan Kurikulum Merdeka dan Global untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia”.

Menurutnya, sang anak menjadi lebih komunikatif dan ekspresif menceritakan hari-harinya, memiliki inisiatif tinggi untuk belajar, sampai mengikuti lomba debat atas kemauan sendiri. 

Baca juga: Semakin Tinggi Pendidikan Orangtua, Kian Baik Kualitas Pengasuhan Anak

"Saya melihat, penerapan kurikulum Merdeka dan kurikulum internasional di Sampoerna Academy juga mempersiapkan anak-anak kita tidak hanya untuk menjadi warga Indonesia, tetapi juga warga dunia, baik dari segi akademis maupun karakter,” imbuh Donna. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek RI Temu Ismail, juga menyampaikan pandangan terhadap ekosistem pendidikan yang dibangun PSF. 

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pada PSF yang sejak dulu telah menjalankan kurikulum nasional dan internasional. Dalam praktiknya, tentu harus menghadapi banyak kendala, tetapi kami melihat PSF memiliki banyak potensi yang digali sehingga kedua kurikulum bisa berjalan," ujar Ismail.

Tentang Kejar Pijar dan PSF

Sebagai informasi, PSF berkolaborasi dengan Kemendikbudristek RI mengadakan rangkaian kegiatan bernama Kejar Pijar, singkatan dari Kreatif Mengajar Pintar Belajar. Kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan momentum Hari Pendidikan Nasional 2024. 

Puncak kegiatan digelar pada Rabu, (15/5/2024) di Kemendikbud RI, Jakarta, dengan rangkaian acara seperti eksibisi karya siswa Sampoerna University, pameran program School Development Outreach, dan pelaksanaan dua talk show. 

Baca juga: Mei 2024 Groundbreaking Ke-6 IKN, Fokus Sektor Pendidikan

Kejar Pijar PSF mengangkat tema “Mendukung Kelanjutan Merdeka Belajar Melalui Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dan Kritis” yang selaras dengan tema Hardiknas 2024, “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.

Pada kesempatan tersebut, PSF juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, dan Pemerintah Kota Palu sebagai mitra program yang membangun dan memperkuat ekosistem pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka.

Selain bermitra dengan Kemendikbudristek RI, perusahaan juga mendorong semangat kolaborasi berdasarkan prinsip Public Private Partnership (3P) dengan berbagai pihak. 

"Kami sangat mengapresiasi dan menghargai setiap kontribusi yang diberikan dalam upaya ini, dan berharap kemitraan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia,” pungkas Elan.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Pemerintah
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Pemerintah
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
LSM/Figur
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Swasta
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
LSM/Figur
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
Swasta
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
Swasta
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Swasta
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
Swasta
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
Pemerintah
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Pemerintah
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
Pemerintah
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau