KOMPAS.com - Kontribusi Huawei Indonesia berinovasi menciptakan solusi kelistrikan ramah lingkungan di Indonesia, mengantarnya memperoleh apresiasi dari ajang Penghargaan Listrik Indonesia 2024.
Pada ajang yang diselenggarakan oleh Majalah Listrik Indonesia ini, Huawei dinobatkan sebagai “The Most Innovative Company for Renewable Energy Solution” di kategori Company that Supports the Energy Transition.
Head of Digital Power Huawei Indonesia Jin Song mengatakan, pihaknya ingin menjadi yang terdepan dalam menghadirkan solusi energi terbarukan yang cerdas dan ramah lingkungan.
"Penghargaan ini akan menjadi bahan bakar bagi Huawei guna menyebarluaskan solusi energi terbarukan yang didukung teknologi cerdas demi terciptanya ketahanan energi di Indonesia," ujar Jin Song dalam acara penganugerahan di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Baca juga: Kolaborasi Nira dan Energi Quarto Indonesia Hadirkan Pengelolaan Air Berkelanjutan
Adapun penghargaan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eniya Listiani Dewi.
Menurut Jin Song, sebagai bukti komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, Huawei Indonesia terus berinovasi guna menciptakan solusi kelistrikan ramah lingkungan di Indonesia.
"Pembangkit listrik digital ramah lingkungan yang didukung teknologi cerdas akan menjadi tumpuan demi mendukung tercapainya ketahanan energi di era society 5.0," imbuh dia.
Selain menghadirkan berbagai inovasi terbaru, perusahaan juga menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memajukan sektor kelistrikan, terutama implementasi solusi energi terbarukan.
Huawe juga terlibat pengembangan smart grid, pembangkit energi terbarukan, dan berbagai implementasi teknologi digital lainnya di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengapresiasi Huawei Indonesia yang telah diakui sebagai perusahaan paling inovatif dalam bidang energi terbarukan.
Baca juga: Migas dalam Transisi Energi, Kejar Target Net Zero Emission
"Karya inovatif Anda membentuk masa depan keberlanjutan dan menginspirasi perubahan di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Majalan Listrik Indonesia Herman Darnel Ibrahim menjelaskan, Penghargaan Listrik Indonesia 2024 menggunakan lima kriteria yang menjadi dasar penilaian.
"Ada kinerja perusahaan, inovasi, kepedulian terhadap lingkungan, pelayanan, dan reputasi perusahaan," tuturnya.
Sebagai informasi, pada kajian Intelligent World 2030, Huawei memprediksi dunia akan menjadi lebih 'hijau' seiring implementasi solusi energi terbarukan mengalami perkembangan yang pesat.
Pembangkit listrik terapung dengan menggunakan turbin angin atau panel surya akan menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan di danau maupun laut.
Baca juga: Perdalam Kerjasama Transisi Energi, Dubes Tilley Kunjungi Indonesia
Selain itu, penerapan konsep 'energi internet' akan meluas di berbagai belahan dunia. Termasuk pembangkit listrik virtual dan energi cloud yang didukung kecerdasan artifisial (AI) dan big data mampu menciptakan efisiensi konsumsi energi.
Tak hanya itu, Huawei Intelligent World 2030 juga memprediksi, perusahaan TIK besar akan menjadi penyerap energi terbarukan terbesar seiring upaya pencapaian karbon netral pada pengelolaan data center dan bisnis telekomunikasi.
Penerapan teknologi AI, sistem server dengan daya tahan terhadap suhu tinggi, dan sistem pendingin ramah lingkungan akan menekan emisi karbon yang dihasilkan pelaku industri TIK.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya