Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Devin Nugraha
Praktisi Komunikasi

Praktisi komunikasi dengan fokus area Sustainability. Saat ini menjadi Kepala Departement Komunikasi di UNDP

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Kompas.com - 20/05/2024, 15:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh karena itu, isu air perlu perhatian serius dari setiap lini di penjuru bumi. Artinya, menjadikan air sebagai isu arus utama yang terus didorong setiap pihak.

Komunikasi dan edukasi terkait masalah air harus terus gencar dilakukan, baik di level nasional, akar rumput, hingga masyarakat internasional.

Selama ini kita memang tidak hanya diam. Hanya saja, masih bekerja secara parsial (silo approach).

Sehingga, adanya WWF (utamanya di rumah kita sendiri) kembali menjadi penggugah bagi seluruh pihak maupun pemangku kepentingan di level nasional hingga daerah untuk segera mengalokasikan dan menganggarkan secara matang solusi terhadap permasalahan air.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 memang telah menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan pencapaian 100 persen akses air minum layak dan 15 persen akses air minum aman, kemudian 30 persen akses air minum perpipaan melalui pembangunan air minum 10 Juta Sambungan Rumah (SR).

Sumber pendanaan melalui APBN diperkirakan hanya mampu berkontribusi sebesar 17 persen total kebutuhan pendanaan sebesar Rp 123,4 triliun, sehingga akses air minum hanya mampu dipenuhi sebanyak 3,1 juta SR sampai akhir 2024.

Jelas, jika hanya mengandalkan APBN semata, maka target penyediaan air minum 10 juta SR masih jauh dari sasaran.

Kabar gembiranya, masyarakat internasional mulai berbondong-bondong memperhatikan isu air. Dalam laporan yang dikeluarkan IPCC tahun 2022, sebanyak 1.800 strategi perubahan adaptasi perubahan iklim di setiap negara, 80 persennya telah berkaitan dengan air.

Tentu hal ini oase mengingat permasalahan air memang tidak bisa dipisahkan dan selalu terkait, serta terikat dengan area lain.

Kembali ke perhelatan WWF. Dari banyak sesi di WWF, yang ingin penulis sorot adalah sesi mengenai integrasi isu Air-Energi-Pangan, seperti yang akan dibawakan oleh beberapa organisasi dalam side event resmi WWF seperti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, United Nations Development Programme (UNDP) dan North China University of Water Resources and Electric Power.

Menarik, melihat telah ada diskursus mengenai kerja air yang jelas mesti multidimensi dan tidak dapat berdiri sendiri.

Di sisi lain, hubungan antara air dan hak asasi manusia juga sangat penting, seperti yang juga dibahas dalam salah satu side event resmi dalam WWF.

Melihat isu air tidak terlepas dari bagaimana air ini dimanfaatkan oleh hajat hidup orang banyak, sehingga etika bisnis bagi pihak yang menjalankan usaha yang berhubungan air perlu diperhatikan betul agar tetap memastikan hak kita sebagai manusia dalam mendapatkan lingkungan yang sehat, bersih dan berkelanjutan.

Air sedang dan akan terus menjadi pembahasan hingga semua pihak secara serius dan matang memerhatikannya. Penulis berhadap di masa yang akan datang, WWF sudah tidak lagi relevan; karena itu artinya, peradaban manusia telah tepat menangani air.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau