JAKARTA, KOMPAS.com – Kini, ketiadaan listrik menjadi masa lalu Desa Singapure, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Melalui program Desa Energi Berdikari, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan transisi energi masyarakat terluar, terdepan, dan terluat (3T).
Desa Singapure merupakan salah satu desa terpencil di Sumatera Selatan yang belum teraliri listrik selama puluhan tahun.
Padahah, desa tersebut memiliki potensi aliran air yang konsisten dan paparan sinar matahari yang cukup baik.
Baca juga: Mengantisipasi Dinamika Transisi Energi Era Prabowo
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen mengatakan, KPI melalui Unit Plaju mengembangkan program Desa Energi Berdikari.
Program ini mendorong masyarakatnya mendapat suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH dengan kapasitas 28 kWh.
"Selain itu, juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS dengan kapasitas 8,2 kWp," ujar Hermansyah dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Hermansyah menyampaikan, perbedaan program ini karena dilakukan dengan memberdayakan masyarakat. Artinya keberlangsungan program ini bergantung pada peran serta aktif semua anggota kelompok.
Manfaat program ini pun langsung dirasakan oleh masyarakat. Melalui program tersebut, desa yang sebelumnya gelap menjadi bercahaya. Sinarnya menerangi tak hanya malam tapi juga asa warganya.
Baca juga: Power Wheeling Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia
"Tak hanya akses energi tapi akses pendidikan juga terbuka saat listrik ada di sini. Anak-anak bisa belajar di kala malam dan keluarga bisa bercengkrama di bawah teduhnya cahaya," ucapnya.
Pemilihan program ini menurut Hermansyah tidak dapat dilepaskan dari potensi sumber daya alam yang terdapat di desa tersebut.
"Program ini membuka energi kebaikan dan menjadi inisiatif untuk mendukung upaya dekarbonisasi sehingga memacu KPI untuk terus berkomitmen menjadi perusahaan migas kelas dunia yang menunjukkan kepedulian pada pengembangan dan pemberdayaan komunitas masyarakat, terutama pada pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan," terang Hermansyah.
Cerita Desa Singapure bukanlah satu-satunya program Desa Energi Berdikari yang dilaksanakan oleh KPI.
Terdapat juga Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) yang menggunakan energi surya dan bayu di Kecamatan Ujungalang, Jawa Tengah.
Baca juga: Wujudkan Transisi Energi, GE Vernova Fokus Kelistrikan dan Dekarbonisasi
Selain itu terdapat juga program Rawabening yang memanfaatkan lahan terbatas dengan media tanam hidroponik yang sumber energinya berasal dari energi surya di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Di Provinsi Riau, inisiatif program Desa Energi Berdikari dilaksanakan melalui program pertanian hortikultura menggunakan panel surya di Sei Pakning serta program agrowisata yang memanfaatkan peningkatan eduwisata dan energi surya di Dumai.
Terakhir, melalui program Klayas Berdikari, program ini mendukung kemandirian pangan dan akses energi menggunakan panel surya di Desa Klayas, Sorong, Papua Barat.
Program Desa Energi Berdikari merupakan salah satu program inisiatif upaya mendukung dekarbonisasi.
Melalui program ini KPI Group telah berhasil mendorong penggunaan 35.500 Watt peak energi terbaharukan, mereduksi lebih dari 126.000 CO2eq ton per tahun emisi karbon, serta memberikan lebih dari 600 Kepala Keluarga penerima manfaat," jelas Hermansyah.
Baca juga: Migas dalam Transisi Energi, Kejar Target Net Zero Emission
Program Desa Energi Berdikari ini juga selaras dengan blueprint TJSL KPI, dan menjadi komitmen perusahaan mendukung masyarakat 3T dalam penyediaan akses energi bersih dan mencapai net zero emission 2060.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan Pertamina terus mengembangkan Program Desa Energi Berdikari.
Selain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat program Desa Energi Berdikari juga mampu menurunkan emisi hingga 729.127 ton CO2eq per tahun, pada akhir tahun 2023.
"Program ini akan terus diperluas sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam pengembangan energi berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang tersedia di desa," pungkas Fadjar.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya