Sebelum mulai menerapkan berbagai metode yang diajarkan, Hasan awalnya skeptis dengan metode yang diajarkan.
Pasalnya, selama bertani selama puluhan tahun, berbagai proyek pelatihan petani hanya sekadar lalu saja tanpa ada pendampingan yang berkelanjutan.
"Tapi ternyata masyarakat didampingi. Saya kira selesai begitu saja ternyata tidak," jelas Hasan.
Karena kepercayaan tersebut, Hasan mencoba menerapkan metode pertanian yang diajarkan sembari didampingi. Dan hasilnya sesuai yang diharapkan.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Pupuk Meroket, Petani Beralih ke Alam
Team Leader Inclusion Project Sulteng WVI Kristian Edi Suseno mengatakan, program tersebut bertujuan memberdayakan petani kecil dan rentan melalui pengembangan sistem pasar yang inklusif dan berkelanjutan.
Kelompok rentan tersebut meiputi, perempuan, petani lansia, difabel, dan komunitas lain seperti keagamaan.
Program tersebut dimulai sejak 2022, yang merupakan pengembangan dari program sebelumnya, dengan rintisan awal di sejumlah desa di Kecamatan Lore Tengah, Poso.
Edi menuturkan, selama ini petani rentan berhadapan dengan produktivitas yang rendah sehingga kesulitan memenuhi kebutuhannya.
Produktivitas ladang jagung yang seharusnya bisa mencapai 7 ton per hektare, selama ini mereka hanya menghasilkan sekitar 3 ton saja.
"Artinya dalam satu hektare, petani jagung kehilangan sekitar 4 ton," kata Edi.
Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan karena petani rentan kurang mengetahui metode pertanian yang tepat. Ada kesenjangan pengetahuan dalam mengolah ladang jagungnya.
Melalui program Inclusion tersebut, WVI melakukan intervensi kepada petani rentan mulai dari pemilihan bibit, perawatan, pemupukan, pasca-panen, hingga pengelolaan keuangan yang inklusif.
Baca juga: Indonesia Produsen Rumput Laut Terbesar ke-2 Dunia, AGAR Jalin Kemitraan dengan Petani
Selain memberikan pelatihan dan pendampingan, sistem dalam program Inclusion memiliki mata rantai yang saling berkelanjutan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya