Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2024, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 1.500 mangrove ditanam di Unit Instalasi Tambak Silvofishery Marana, Maros, Sulawesi Selatan.

Kegiatan tersebut merupakan kontribusi dalam proyek Carbon Capture and Storage (CCS) yang dilakukan secara kolaboratif oleh eFishery, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kolaborasi strategis dalam rangka Hari laut Sedunia ini, bertujuan untuk mengembangkan kegiatan reforestasi dan proteksi yang berkaitan langsung dengan budidaya udang di wilayah Maros.

Dengan pertumbuhan selama 10 tahun terakhir, eFishery, melalui eFishery Foundation, berkomitmen untuk terus mendukung pembudidaya dan komunitas pembudidaya.

Baca juga: Kegagalan Rehabilitasi Mangrove Capai 79 Persen, Perlu Pendekatan Khusus

Dukungan ini diberikan melalui berbagai fokus area keberlanjutan yang akan mulai diterapkan secara menyeluruh pada 2024 hingga sepuluh tahun ke depan sesuai dengan prinsip Environment, Sosial, Governance (ESG).

Fokus area keberlanjutan ini diterapkan untuk memastikan eFishery terus bertumbuh bersama dengan pembudidaya dan memberikan dampak besar dalam berbagai aspek.

Mulai dari budidaya, akses keuangan, pangsa pasar, lingkungan, kesehatan, pendidikan dan aspek terkait peningkatan kualitas hidup komunitas pembudidaya.

Untuk aspek lingkungan eFishery saat ini berfokus pada ekosistem mangrove, dan menargetkan reforestasi dan konservasi seluas 100.000 hektar area mangrove hingga 2030 di berbagai wilayah di Indonesia.

Sustainability Senior Manager eFishery Trini Yuni Pratiwi menuturkan, eFishery berkomitmen untuk selalu menerapkan program berprinsip ESG dalam setiap langkahnya, termasuk salah satunya dalam pelestarian lingkungan.

Baca juga: Tanam Mangrove Secara Masif Jadi Upaya Lindungi Pesisir

Melalui kolaborasi bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, eFishery yakin dapat mendorong terwujudnya ekosistem mangrove yang lestari, karena banyak masyarakat khususnya di pesisir yang bergantung pada mangrove.

"Semoga, kegiatan pelestarian lingkungan yang eFishery lakukan dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap aspek lingkungan dan sosial. Kami percaya lingkungan yang lestari dapat mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” ujar Trini.

Ekosistem mangrove adalah salah satu ekosistem yang paling produktif di bumi, dan melayani banyak kritis fungsi, seperti area pembibitan yang berharga untuk ikan dan invertebrata.

Ekosistem mangrove yang sehat mendukung produktivitas perikanan. Selain spesies yang penting secara komersial, hutan bakau juga pelabuhan sejumlah spesies terancam dan hampir punah.

Mangrove menjaga kualitas air dan kejernihan, menyaring polutan dan menjebak sedimen yang berasal dari daratan, serta menyimpan sejumlah besar karbon.

Sejalan dengan fokus eFishery untuk memperkuat sektor akuakultur secara berkelanjutan dan menyeluruh.

Baca juga: Indonesia-Suriname Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove dan Lindungi Pesisir

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau