KOMPAS.com - International Energy Agency (IEA) melaporkan, sektor ketenagalistrikan membutuhkan banyak ahli digital di masa depan.
Hal tersebut tak lepas dari peran digitalisasi di sektor ketenagalistrikan yang terus meningkat di seluruh dunia.
Di sisi lain, jumlah ahli digital yang terjun ke sektor ketenagalistrikan masih belum banyak.
Berdasarkan survei terhadap profesional ketenagalistrikan yang dilakukan EY, 89 persen mengidentifikasi kesenjangan keterampilan sebagai tantangan utama dalam mempercepat adopsi teknologi digital.
Percepatan kehadiran pekerja dengan keterampilan digital di sektor ini perlu dilakukan untuk mendorong digitalisasi.
Sebab, digitalisasi dapat memacu transisi menuju sistem ketenagalistrikan yang lebih aman dan berkelanjutan serta mendorong konektivitas, efisiensi, keandalan, dan pengurangan emisi yang lebih baik.
Berikut daftar enam keterampilan digital yang diperlukan untuk ketenagalistrikan dan bidang kerjanya, sebagaimana dilansir IEA, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Indonesia-Norwegia Kerja Sama Kehutanan, Tingkatkan Sarana Konservasi
AI dan machine learning
Internet of Things
Baca juga: Indonesia-Suriname Kerja Sama Rehabilitasi Mangrove dan Lindungi Pesisir
SQL database dan programming
Keamanan digital
Baca juga: Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau
Data analis
Bahasa skrip
Baca juga: Indonesia-UEA Kerja Sama Tangani Sampah Plastik di Laut RI
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya