Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Daftar, Lestari Awards 2024 Diperpanjang hingga 12 Juli

Kompas.com - 01/07/2024, 18:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran ajang penghargaan Lestari Awards 2024 yang digelar oleh KG Media, diperpanjang hingga 12 Juli 2024. 

Lestari Awards merupakan ajang penganugerahan kepada para pelaku industri yang telah berdedikasi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, melalui upaya berkelanjutan.

Sekaligus sebagai salah satu wujud konsistensi KG Media dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Project Manager Lestari Awards Dimas Fikhriadi Soeparan mengatakan, Lestari Awards 2024 adalah panggung bagi pelaku industri yang berkomitmen memberikan dampak positif bagi lingkungan.

"Kami berharap ajang ini juga dapat menginspirasi dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong penerapan SDGs demi masa depan generasi mendatang," ujar Dimas, beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Cara Daftar Lestari Awards 2024, Penghargaan Perusahaan Peduli SDGs

Ajang ini berupaya mengajak seluruh partisipan memberikan kontribusi nyata demi meningkatkan kesadaran, memihak perubahan, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di dunia.

Lestari Awards 2024 juga bertujuan menyaring dan mendapatkan pelaku industri yang memiliki kualitas, serta membawa dampak positif pada perubahan lingkungan, sosial, serta tata kelola (Environmental, Social, dan Governance/ESG). 

Adapun Lestari Awards 2024 diselenggarakan oleh empat unit bisnis di bawah naungan KG Media yaitu Kompas.com, KompasTV, Kontan, dan National Geographic Indonesia. Para pemenang yang paling berprestasi akan memperoleh ulasan editorial eksklusif di empat media tersebut. 

Kategori dan juri Lestari Awards 2024

Total terdapat 12 kategori penghargaan dalam Lestari Awards 2024. Kategori tersebut adalah Sustainable Ecosystems; Waste Management; Responsible Consumption & Production; dan  Renewable Energy.

Lalu Energy Efficiency; Diversity, Equity, & Inclusion; Relations with Local Communities; Human Rights & Labour Standards; Talent Management; Good Health & Wellbeing; Sustainable Supply Chain; dan Innovative Partnership. 

Para pelaku industri dapat mendaftarkan perusahaan atau proyeknya ke dalam satu kategori ataupun lebih. Masing-masing kategori akan dinilai oleh dewan juri yang kompeten dan ahli di bidangnya. 

Baca juga: Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia Dorong Kolaborasi ESG

Dewan juri terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk para praktisi, pemerhati, hingga para pimpinan dari sejumlah asosiasi yang terjun langsung mengamati perkembangan SDGs di Indonesia.

Terdapat enam juri yang akan menilai Lestari Awards 2024. Mulai dari Managing Director Energy Shift Institute Putra Adhiguna; Head of Environment unit at UNDP Indonesia Dr. Aretha Aprilia, ST, MSc; dan Communications & Partnership Director Yayasan Kehati Rika Anggraini.

Kemudian, ada VP EAROPH & CEO Rebana Metropolitan Management Agency Government of West Java, the Republic of Indonesia Bernardus Djonoputro; Chairman of the Expert Board of Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Dr. Nofrisel, SE, MM, CSLP, ESLog; dan University Reputation Coordinator at Universitas Gadjah Mada Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU.

Pendaftaran Lestari Awards 2024 resmi dibuka sejak Mei 2024 hingga 12 Juli 2024 mendatang. 

Setelah penjurian, pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024, dalam acara Awarding Ceremony di Jakarta. 

Daftar segera dan ambil bagian untuk memberikan kontribusi nyata demi tercapainya perubahan yang positif dan menginspirasi khalayak luas serta generasi mendatang. Informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui laman https://lestari.kgmedia.id 

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau