Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USAID Ungkap 3 Tantangan Percepatan Dekarbonisasi Industri di Indonesia

Kompas.com - 05/07/2024, 07:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Hanny menilai, upaya kolaboratif dan inovatif adalah kunci untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada, serta mencapai dekarbonisasi industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Ekonomi sirkular juga dikatakan memiliki banyak manfaat. Tidak hanya akan mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan daya saing industri Indonesia di tingkat global.

"Saya yakin pendekatan circular economy ini akan memberikan dampak positif," ujarnya.

Pentingnya sosialisasi dan edukasi

Menanggapi tantangan yang ada, Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, peran pemerintah sangat dibutuhkan.

“Peran pemerintah menjadi sangat penting di sini. Terutama dalam rangka melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha,” kata perempuan yang akrab disapa Winny itu.

Dalam lingkup masyarakat, ia menyebut pemerintah dapat memberikan edukasi dari hal terkecil, misalnya yang terkait aktivitas sehari-sehari generasi muda.

Seperti mengumpulkan sampah botol plastik ke vending machine, untuk kemudian diolah menjadi bahan baku produk plastik berikutnya.

Kegiatan ini tentunya dapat mengurangi emisi dari limbah, sekaligus sebagai penerapan ekonomi sirkular. 

“Kedua, edukasi kepada pelaku usaha mengenai pentingnya ini dan bagaimana kalau mereka menerapkan ini, menjadi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” tutur Winny.

Baca juga: Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau

Namun, khusus pelaku usaha, ia menilai harus diiringi dengan regulasi dan sistem insentif, sehingga tidak hanya muncul kesadaran.

Sementara, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Priyanto Rohmattullah mengatakan ekosistem tengah dibentuk, agar ekonomi sirkular di Indonesia dapat berjalan baik.

“Kita sedang menyiapkan ekosistem untuk mencapai tujuan bahwa ekonomi sirkuler dan ekonomi linier kita harus menyediakan ekosistem sejak awal,” ujar Priyanto.

Ia mengakui, saat ini ekonomi sirkular memang sudah dijalankan di Indonesia, namun masih terbatas pada gerakan atau belum terstruktur.

Menurutnya, ekonomi sirkular memiliki potensi sebesar Ro 500 triliun sehingga mampu mendongkrak perekonomian dalam negeri. Oleh karena itu, berbagai aturan sedang disiapkan agar ekosistem ekonomi sirkular dapat terbentuk di Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bappenas: Keanekaragaman Hayati di Sumatera Terancam Perkebunan, Sulawesi oleh Tambang
Bappenas: Keanekaragaman Hayati di Sumatera Terancam Perkebunan, Sulawesi oleh Tambang
Pemerintah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
LSM/Figur
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
LSM/Figur
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Pemerintah
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
LSM/Figur
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
LSM/Figur
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
LSM/Figur
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
Pemerintah
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Pemerintah
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
LSM/Figur
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Swasta
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Pemerintah
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
LSM/Figur
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau