Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko Marves Sebut Industrialisasi Maritim Berpeluang Dikembangkan

Kompas.com - 10/07/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan, industrialisasi dari bidang maritim memiliki peluang untuk dikembangkan.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat mengatakan, salah satu potensi yang bisa diindustrialisasi adalah komoditas rumput laut.

"Subsektor yang perlu kita dorong adalah dari sisi industrialisasi dari subsektor maritim masih sekitar 4,16 persen industri pengolahan maritim. Kontribusi industri maritim masih sangat rendah," ujar Firman sebagaimana dilansir Antara, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Potensi Maritim RI Melimpah, Luhut Dorong Eksplorasi Lebih Jauh

Indonesia, lanjut dia, memiliki 12 juta hektare luasan laut yang dapat dimanfaatkan untuk budi daya. Namun hingga kini luas, kawasan budi daya yang baru dimanfaatkan untuk rumput laut hanya 0,8 persen.

Angka itu terhitung rendah bila dibandingkan Jepang dan Filipina. Padahal, Indonesia memiliki keunggulan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga rumput laut dapat dipanen sepanjang tahun.

"Dibandingkan dengan Filipina, mereka ada tornado, kita tidak, jadi secara natural lokasi kita memiliki keunggulan," ucap Firman.

Rumput laut dapat diolah menjadi beragam produk dengan nilai jual ekonomi seperti biostimulan sehingga mampu mengurangi subsidi pupuk, produk pangan, plastik yang mudah terurai.

Baca juga: Keputusan Pengadilan Maritim PBB: Emisi Karbon Jadi Polusi Lautan

Produk lain dari rumput laput adalah campuran bahan bakar nabati atau biofuel untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar impor.

Firman menambahkan, sumber daya maritim berupa ombak, energi tidal, serta angin juga belum dimanfaatkan untuk energi baru terbarukan.

Dia menuturkan, potensi ekonomi dari maritim kian terbuka lebar dan dapat dikembangkan lewat riset serta memanfaatkan teknologi.

Selain itu, pemanfaatannya dapat dikolaborasikan dengan berbagai pihak sehingga dapat menggali dan memanfaatkan sumber daya maritim dengan mengedepankan aspek keberlanjutan sebagaimana konsep ekonomi biru.

Baca juga: Data Geospasial Maritim

Dia berujar, efek keberlanjutan tersebut menjadi penting karena dapat berdampak pada kehidupan dunia.

Dalam paparannya, ia menyebut 90 persen air bumi berada di laut yang mampu menyerap 50-80 persen oksigen, menyerap karbon dioksida 30-70 persen, serta menyerap 90 persen kelebihan panas bumi.

"Kalau kita tidak menjaga (keberlanjutan) laut maka tidak ada kehidupan di bumi ini. Makanya penting kita menjaga aspek keberlanjutan," pungkasnya.

Baca juga: BPK Kembali Jadi Pemeriksa Eksternal Organisasi Maritim Internasional

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi Betulan, Emisi Segera Capai Puncak

LSM/Figur
Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Bisakah Negara-negara di Asia Hentikan Penggunaan Batu Bara?

Pemerintah
Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan

LSM/Figur
“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

“Social Enterprise” yang Ramah Lingkungan Masih Hadapi Stigma Negatif

Swasta
Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Singapura Putuskan Ikut Danai Studi Kelayakan CCS di Negaranya

Pemerintah
Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

Perluasan Hutan Tanaman Energi Dinilai Percepat Deforestasi di Kalimantan Barat

LSM/Figur
Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

Penegakan Hukum dan Rendahnya Kesadaran Masyarakat jadi Tantangan Kelola Sampah

LSM/Figur
Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

LSM/Figur
Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Seruan Pendanaan Pelestarian Alam Menggema dalam KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

79 Persen Eksekutif Agrifood Laporkan Pertumbuhan Pendapatan dari Investasi Keberlanjutan

Pemerintah
 Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Bank Belum Siap Hadapi Perubahan Iklim

Pemerintah
Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

Emisi CO2 Global dari Kebakaran Hutan meningkat 60 Persen Sejak 2001

LSM/Figur
Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

Tolak PLTU Captive, Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi Minta Prabowo Revisi Perpres 112/2022

LSM/Figur
Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center

Swasta
Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Ilmuwan Eksplorasi Rumput Laut Jadi Sumber Energi dan Pakan Ternak

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau