Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Energi RI pada 2023 Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir

Kompas.com - 12/07/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Konsumsi energi di Indonesia pada 2023 mencapai 1,220 juta ton barel setara minyak alias meningkat 6,29 persen dibandingkan 2022.

Temuan tersebut mengemuka dalam Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia (HEESI) 2023 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru-baru ini.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM Chrisnawan Anditya mengatakan, konsumsi energi Indonesia pada 2023 tersebut menjadi yang tertinggi selama enam tahun terakhir.

Baca juga: PLN Didorong Fokus Transmisi Listrik, Swasta dan BUMN Pembangkit Energi Terbarukan

Pada 2023, sektor industri memiliki porsi tertinggi dalam permintaan energi per sektor yaitu 45,60 persen.

Diikuti sektor transportasi sebesar 36,74 persen, rumah tangga 12,35 persen, komersial 4,44 persen, dan sektor lainnya 0,87 persen.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Dominasi sektor industri dalam permintaan energi dipicu oleh penyerapan konsumsi batu bara dan gas bumi di sektor industri.

Baca juga: IESR: Power Wheeling Percepat Pengembangan Energi Terbarukan RI

Chrisnawan menambahkan, pada HEESI 2023 terdapat perubahan terkait revisi data produksi dan pemanfaatan gas bumi.

"Sebelumnya data dihitung berdasarkan supply side, sekarang untuk data gas bumi pemanfaatannya sudah menggunakan demand side, memperhitungkan efisiensi yang bisa dilakukan," ungkap Chrisnawan dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Kamis (11/7/2024).

Data HEESI 2023 juga menunjukkan, suplai energi Indonesia pada 2023 mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen dibandingkan 2022, mencapai 1.853 juta ton barel setara minyak, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Baca juga: Tertarik Lamar Green Jobs? Ini Situs Lowongan Kerja Energi Terbarukan

Suplai energi fosil seperti produk minyak bumi dan batu bara sedikit menurun dari tahun sebelumnya.

Sedangkan produk gas bumi dan energi baru terbarukan (EBT) masing-masing meningkat sebesar 3 persen dan 13,8 persen.

"HEESI juga digunakan sebagai dasar oleh IEA dan APEC, sehingga data yang telah dipublikasikan ini juga dimanfaatkan secara internasional," tutup Chrisnawan.

Baca juga: Wujudkan Kemandirian, Masyarakat Perlu Dilibatkan Pengembangan Energi Terbarukan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau