Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Prima Logistik, Perkuat Ketahanan Pangan lewat Inovasi dan Penguatan SDM Unggul

Kompas.com - 14/07/2024, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Sebagai informasi, Nusa Prima Logistik merupakan gudang transit modern, ramah lingkungan dan terintegrasi yang didirikan konsorsium tiga perusahaan yaitu PT FKS Multi Agro Tbk., PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Komisaris FKS Food and Ingredients, Vincent Lim menyampaikan, Nusa Prima Logistik yang didirikan tahun 2014 dan mulai beroperasi pada tahun 2017, menjadi sebagai pemain utama dalam pembongkaran dan penanganan kargo curah kering pangan dan pakan terbesar dan termodern di Asia Tenggara dan bahkan Asia.

"Sebagai gambaran, alur logistik NPLog mulai dari komoditi pangan/pakan datang dari kapal, masuk ke gudang, hingga pengiriman, sudah canggih, rapi, dan terintegrasi seperti di Bandara Internasional Changi Singapura," ungkap Vincent memberikan gambaran.

Wiji Dewabroto, Port Handling & Stevedoring Division Head NPLog menjelaskan, penanganan kargo telah dilengkapi dengan sistem konveyor canggih dan berstandar food grade dengan kecepatan pembongkaran sangat tinggi hingga 30.000 MT/hari.

Selain itu, NPLog didukung gudang transit dengan kapasitas penyimpanan sebesar 200.000 Metrik Ton (MT), terdiri dari 10 unit silo dengan kapasitas 80.000 MT dan dua unit flat storage dengan kapasitas 120.000 MT yang mampu melayani throughput kargo hingga 5.000.000 MT/tahun.

"Salah satu contoh inovasi Nusa Prima Logistik adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terintegrasi untuk memantau pergerakan barang secara real time," ungkap Wiji yang meraih gelar S3 di Universitas Brawijaya bidang logistik.

"Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rute pengiriman, meminimalkan penundaan serta mengurangi kesalahan kirim akibat human error," tambahnya.

COO Nusa Prima Logistik, Welly Swandana (kiri) dan Komisaris FKS Food & Ingredients, Vincent Lim (kanan) DOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR COO Nusa Prima Logistik, Welly Swandana (kiri) dan Komisaris FKS Food & Ingredients, Vincent Lim (kanan)

Tidak hanya inovasi logistik yang canggih dan modern, Welly menyampaikan dengan teknologi yang dimiliki NPLog mampu memberikan nilai tambah pada kualitas pangan dan pakan yang mereka tangani.

"Kami bisa memastikan pangan dan pakan datang 6 ribu ton, keluar tepat 6 ribu ton. Pangan dan pakan masuk grade A, keluarnya pun grade A bahkan kami tingkatkan," tegas Welly.

"Silo kami memiliki kemampuan dalam melakukan filterisasi atau pemisahan antara bahan pangan/pakan dengan bahan kontaminasi seperti debu, besi, atau batu yang tidak sengaja tercampur dari kapal," ungkap Welly.

"Bahkan kami tingkatkan kualitasnya (pangan dan pakannya). Temperaturnya terus kita monitor. Jika pangan atau pakan dari terbawa insect/serangga, kita memiliki pest control agar tidak ada serangga atau kutunya," ujar Welly.

Baca juga: Rancangan Perpres Susut dan Sisa Pangan Perlu Dikebut

"Nilai tambah dalam teknologi dan layanan yang kami berikan lebih besar dari apa yang telah kami investasikan. Kami betul-betul berkomitmen solusi logistik andal dan hemat biaya guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadikan logistik di Indonesia memiliki keunggulan strategis," tegas Welly.

Penguatan SDM dan Sinergi Ditjen Vokasi Kemendikbud

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau