Sebagai informasi, Nusa Prima Logistik merupakan gudang transit modern, ramah lingkungan dan terintegrasi yang didirikan konsorsium tiga perusahaan yaitu PT FKS Multi Agro Tbk., PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Komisaris FKS Food and Ingredients, Vincent Lim menyampaikan, Nusa Prima Logistik yang didirikan tahun 2014 dan mulai beroperasi pada tahun 2017, menjadi sebagai pemain utama dalam pembongkaran dan penanganan kargo curah kering pangan dan pakan terbesar dan termodern di Asia Tenggara dan bahkan Asia.
"Sebagai gambaran, alur logistik NPLog mulai dari komoditi pangan/pakan datang dari kapal, masuk ke gudang, hingga pengiriman, sudah canggih, rapi, dan terintegrasi seperti di Bandara Internasional Changi Singapura," ungkap Vincent memberikan gambaran.
Wiji Dewabroto, Port Handling & Stevedoring Division Head NPLog menjelaskan, penanganan kargo telah dilengkapi dengan sistem konveyor canggih dan berstandar food grade dengan kecepatan pembongkaran sangat tinggi hingga 30.000 MT/hari.
Selain itu, NPLog didukung gudang transit dengan kapasitas penyimpanan sebesar 200.000 Metrik Ton (MT), terdiri dari 10 unit silo dengan kapasitas 80.000 MT dan dua unit flat storage dengan kapasitas 120.000 MT yang mampu melayani throughput kargo hingga 5.000.000 MT/tahun.
"Salah satu contoh inovasi Nusa Prima Logistik adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terintegrasi untuk memantau pergerakan barang secara real time," ungkap Wiji yang meraih gelar S3 di Universitas Brawijaya bidang logistik.
"Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rute pengiriman, meminimalkan penundaan serta mengurangi kesalahan kirim akibat human error," tambahnya.
Tidak hanya inovasi logistik yang canggih dan modern, Welly menyampaikan dengan teknologi yang dimiliki NPLog mampu memberikan nilai tambah pada kualitas pangan dan pakan yang mereka tangani.
"Kami bisa memastikan pangan dan pakan datang 6 ribu ton, keluar tepat 6 ribu ton. Pangan dan pakan masuk grade A, keluarnya pun grade A bahkan kami tingkatkan," tegas Welly.
"Silo kami memiliki kemampuan dalam melakukan filterisasi atau pemisahan antara bahan pangan/pakan dengan bahan kontaminasi seperti debu, besi, atau batu yang tidak sengaja tercampur dari kapal," ungkap Welly.
"Bahkan kami tingkatkan kualitasnya (pangan dan pakannya). Temperaturnya terus kita monitor. Jika pangan atau pakan dari terbawa insect/serangga, kita memiliki pest control agar tidak ada serangga atau kutunya," ujar Welly.
Baca juga: Rancangan Perpres Susut dan Sisa Pangan Perlu Dikebut
"Nilai tambah dalam teknologi dan layanan yang kami berikan lebih besar dari apa yang telah kami investasikan. Kami betul-betul berkomitmen solusi logistik andal dan hemat biaya guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadikan logistik di Indonesia memiliki keunggulan strategis," tegas Welly.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya